Makan Bergizi Gratis Kediri
Intip SPPG Desa Gadungan Kabupaten Kediri, Libatkan Difabel dan Jadi Inspirasi Sosial
SPPG Desa Gadungan Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri memberdayakan difabel dalam memproduksi makan bergizi gratis
Penulis: Isya Anshori | Editor: Sri Wahyuni
Ringkasan Berita:
- SPPG Desa Gadungan Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri diresmikan
- Dapur penyedia makan bergizi gratis ini unik dan layak menjadi inspirasi
- SPPG Desa Gadungan melibatkan difabel dalam memproduksi makan bergizi gratis
TRIBUNMATARAMAN.COM I KEDIRI - Sebuah dapur bergizi di Desa Gadungan Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri kini menjadi sorotan.
Bukan hanya karena perannya dalam melayani ribuan pelajar setiap hari melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG) tetapi juga karena pengelola di baliknya adalah seorang perempuan difabel inspiratif.
Bernama Septa Widyastutik yang membuktikan bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk berkarya dan memberi manfaat bagi sesama.
Dapur tersebut merupakan bagian dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menjadi mitra resmi dalam program MBG di Kediri.
Setelah melalui proses pengajuan dan pembangunan selama tiga bulan, SPPG Desa Gadungan akhirnya diresmikan pada Selasa (4/11/2025) dan siap beroperasi penuh mulai Kamis mendatang.
"Alhamdulillah, setelah kurang lebih tiga bulan proses pengajuan dan pembangunan, hari ini kami bisa syukuran dan insyaallah mulai Kamis nanti sudah mulai melayani sekolah-sekolah di Desa Gadungan," kata Septa usai peresmian, sambil menunjukkan area dapur yang telah siap beroperasi.
SPPG Desa Gadungan akan melayani sekitar 2.255 pelajar dari jenjang PAUD, TK, SD dan SMP di wilayah sekitar.
Setiap harinya, dapur ini akan memproduksi ribuan porsi makanan bergizi yang dikirim langsung ke sekolah-sekolah penerima manfaat program MBG.
Meski perjalanan pendirian SPPG tidak mudah, Widya mengaku semua berjalan lancar berkat kerja sama dan dukungan berbagai pihak.
"Alhamdulillah lancar. Yang penting yakin saja, yakin kalau yang dijalani itu benar, insyaallah pasti ada jalannya. Walaupun banyak tantangan, tapi selalu ada solusi," kata perempuan 36 tahun ini.
Baca juga: 10 Kopasgat TNI AU Bikin Heboh Warga Tulungagung, Terjun Bebas dan Mendarat di Lapangan
Yang menarik, Widya tidak hanya fokus pada penyediaan makanan bergizi, tetapi juga memberdayakan teman-teman disabilitas dalam setiap aspek pengelolaan dapur.
Ia melibatkan komunitas difabel dalam pembuatan seragam karyawan, perlengkapan dapur, hingga tali penggantung wadah makanan.
"Semua seragam karyawan dibuat oleh teman-teman disabilitas. Dari apron, kaos, sampai alat dapur dari bambu juga buatan mereka. Bahkan tali untuk ompreng juga dibuat teman-teman difabel, bukan tali rafia seperti di tempat lain," ungkapnya.
Saat ini, SPPG Desa Gadungan mempekerjakan 44 karyawan sebagian besar warga lokal.
Sementara para penyandang disabilitas berperan dalam menyediakan produk dan perlengkapan yang digunakan dapur, sehingga mereka tetap bisa berkontribusi sesuai kemampuan masing-masing.
Dalam kesempatan tersebut, Plt Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kediri, Ariyanto turut hadir dan memberikan apresiasi tinggi terhadap peran Septa dan seluruh tim SPPG.
Menurutnya, keterlibatan difabel dalam program sosial seperti MBG adalah bentuk nyata inklusivitas dan pemberdayaan yang patut ditiru.
"Ini membuktikan bahwa keterbatasan bukan halangan untuk berkontribusi. Melalui SPPG ini, Mbak Widya bukan hanya membantu menyediakan gizi untuk anak-anak sekolah, tapi juga menggerakkan ekonomi dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar, termasuk penyandang disabilitas," kata Ari.
Ari menambahkan, Dinas Sosial selama ini memang memiliki program pemberdayaan dan pengembangan usaha bagi penyandang disabilitas.
Widya sendiri merupakan salah satu mitra binaan Dinsos yang dinilai berhasil menunjukkan kemandirian dan semangat tinggi dalam berwirausaha sosial.
"Beliau aktif mengikuti kegiatan, selalu semangat meski dengan keterbatasan fisik. Itu menjadi inspirasi luar biasa bagi masyarakat, terutama teman-teman difabel lainnya," tambah Ari.
Dinsos, kata dia, akan terus memberikan pendampingan dan pelatihan lanjutan kepada komunitas disabilitas yang sudah menunjukkan perkembangan usaha. Program ini bertujuan agar mereka bisa lebih berdaya dan mandiri secara ekonomi.
"Kalau ada kelompok disabilitas yang berkembang, kami bantu dengan pelatihan lanjutan dan pengembangan usaha supaya terus meningkat," jelasnya.
Menurut Ari, SPPG seperti di Desa Gadungan tidak hanya mendukung program MBG secara fungsional, tetapi juga memiliki nilai sosial yang tinggi.
Selain menekan angka pengangguran, dapur bergizi ini menjadi ruang pemberdayaan dan inklusi sosial yang nyata di Kabupaten Kediri.
Dengan semangat gotong royong dan inklusivitas, SPPG Desa Gadungan kini tidak hanya menjadi dapur penyedia makanan bergizi, tetapi juga simbol kekuatan dan keberanian penyandang disabilitas di Kabupaten Kediri dalam berkontribusi bagi lingkungan dan masa depan generasi muda.
"SPPG ini bukan sekadar tempat memasak, tapi juga ruang sosial yang menumbuhkan semangat kebersamaan, solidaritas, dan kepedulian. Apa yang dilakukan Mbak Septa dan teman-teman difabel ini adalah contoh bahwa semua orang punya peran dalam membangun masyarakat yang lebih sehat dan berdaya," pungkasnya.
(Isya Anshori/TribunMataraman.com)
Editor : Sri Wahyunik
Makan Bergizi Gratis Kediri
dapur bergizi di Desa Gadungan
Kecamatan Puncu
Kabupaten Kediri
perempuan difabel
disabilitas
makan bergizi gratis
Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi
tribunmataraman.com
| SPPG Polres Kediri Berjalan Efektif, Ribuan Pelajar Terima Makan Bergizi Gratis Setiap Hari |
|
|---|
| Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri Pastikan Seluruh SPPG Kantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi |
|
|---|
| Bupati Kediri Mas Dhito Minta SPPG Komitmen Jaga Keamanan Pangan MBG |
|
|---|
| Target Bulan Ini, Semua SPPG MBG Kediri Harus Kantongi Sertifikat SLHS |
|
|---|
| Cetak SDM Gizi Kompeten dan Higienis, BGN Latih Seribu Penjamah Makanan di Kota Kediri |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/mataraman/foto/bank/originals/SPPG-Desa-Gadungan-Kediri.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.