Berita Terbaru Kota Kediri
Pemkot Kediri Antisipasi Lonjakan DBD Jelang Musim Hujan, Warga Diminta Aktif PSN
Pemerintah Kota Kediri memperkuat langkah antisipasi terhadap potensi peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue
Penulis: Luthfi Husnika | Editor: Sri Wahyuni
TRIBUNMATARAMAN.COM I KEDIRI - Menjelang musim penghujan, Pemerintah Kota Kediri memperkuat langkah antisipasi terhadap potensi peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Hingga September 2025, tercatat 150 kasus DBD di Kota Kediri, Jawa Timur.
Kecamatan Pesantren menjadi wilayah dengan kasus tertinggi sebanyak 61 kasus, disusul Kecamatan Mojoroto 50 kasus, dan Kecamatan Kota 39 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri, dr. Moh Fajri Mubasysyir, menyebut angka ini memang lebih rendah dibanding tahun 2024 yang sempat mencapai 256 kasus.
"Tahun lalu menjadi puncak tertinggi karena musim penghujan berlangsung cukup panjang dan merata. Meski kini kasus menurun, potensi lonjakan tetap ada saat curah hujan meningkat," jelasnya, Jumat (19/9/2025).
Untuk menekan risiko penyebaran, Dinas Kesehatan telah mengintensifkan berbagai langkah preventif.
Program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) diperkuat melalui kerja bakti di kelurahan setiap Minggu, serta kampanye Gerakan 3M Plus: menguras, menutup, dan memanfaatkan kembali barang bekas.
"Langkah sederhana ini sangat efektif bila dilakukan bersama-sama, karena fokusnya memutus siklus hidup nyamuk Aedes aegypti," terang dr. Fajri.
Baca juga: Bazarku Bazarmu The Java Culture Festival 2025, UMKM Kediri Raup Omzet Rp711 Juta
Selain upaya teknis, sinergi lintas sektor juga digalang untuk mendukung gerakan pencegahan. Salah satunya dengan pelibatan sekolah, pondok pesantren, hingga tokoh agama dalam mengedukasi masyarakat.
"Kesehatan adalah tanggung jawab bersama. Semua pihak harus ikut aktif mengingatkan dan bergerak di lingkungannya masing-masing," terang dr. Fajri.
dr. Fajri juga menekankan bahwa masyarakat tidak boleh lengah meski angka kasus tahun ini menurun.
"Pencegahan jauh lebih penting dibanding pengobatan. Kami mengajak masyarakat menjaga kebersihan lingkungan, memantau genangan air, dan aktif melaporkan bila ada gejala DBD di sekitar mereka," tegasnya.
Menurutnya, langkah-langkah ini perlu terus dilakukan secara berkelanjutan agar tidak hanya menekan kasus, tetapi juga meningkatkan kesadaran warga.
"Kami berharap Kota Kediri bisa mempertahankan tren penurunan kasus, bahkan mencapai angka yang jauh lebih rendah dibanding tahun sebelumnya," tambahnya.
Sebagai bagian dari antisipasi tersebut, Dinas Kesehatan juga menyelenggarakan rapat koordinasi lintas sektor untuk menyatukan strategi.
Pertemuan ini dihadiri berbagai unsur mulai dari kelurahan dengan kasus tertinggi, lembaga pendidikan, pondok pesantren, hingga forum lintas agama.
"Kami ingin memastikan langkah yang ditempuh tidak parsial, tapi terintegrasi. Dengan begitu, upaya pemberantasan sarang nyamuk bisa lebih efektif dan berdaya guna," pungkas dr. Fajri.
(Luthfi Husnika/TribunMataraman.com)
Editor : Sri Wahyunik
Berita Terbaru kota Kediri
Pemerintah Kota Kediri
Dinas Kesehatan Kota Kediri
demam berdarah dengue (DBD)
tribunmataraman.com
Jawa Timur
Bazarku Bazarmu The Java Culture Festival 2025, UMKM Kediri Raup Omzet Rp711 Juta |
![]() |
---|
Wakil Wali Kota Kediri Hadiri Peringatan Maulid Nabi dan Tasyakuran Pembangunan Kantor PCNU Tahap 2 |
![]() |
---|
Ratusan Lansia di Kota Kediri Terima Bansos PKH Plus, Dinsos Pastikan Tepat Sasaran |
![]() |
---|
Guru PAUD di Kediri Didorong Kuasai Media Digital, Anak Belajar Sambil Bermain |
![]() |
---|
Kota Kediri Raih Dua Penghargaan di Festival Ekonomi Syariah Jatim 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.