Berita Viral

Kronologi Gus Kautsar Bongkar Ulah Asisten yang Diduga ‘Jual Nama’ Demi Uang

Editor: faridmukarrom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Viral Gus Kautsar Ploso Kediri yang mengaku menjadi korban penyalahgunaan nama oleh asistennya sendiri.

TRIBUNMATARAMAN.COM | KEDIRI - Jagat dunia pesantren, khususnya di Kediri, digegerkan oleh pernyataan KH Muhammad Abdurrahman Al Kautsar atau yang akrab disapa Gus Kautsar terkait dugaan penyalahgunaan nama baiknya oleh seorang asisten pribadi.

Putra dari KH Nurul Huda Djazuli, pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Kediri ini menyampaikan langsung keluhannya dalam sebuah video yang diunggah akun TikTok @AB_Ngaji.

Dalam video tersebut, Gus Kautsar mengungkapkan bahwa asistennya yang disebut-sebut bernama Diki telah memanfaatkan namanya untuk meraup keuntungan pribadi.

Menurut penuturan Gus Kautsar, sang asisten diduga meminta bayaran tertentu kepada masyarakat atau jamaah yang ingin mengundangnya dalam kegiatan pengajian.

Baca juga: Super League 2025: Persija Jakarta Siapkan Pemain Kejutan Eks Espanyol

Padahal, selama ini Gus Kautsar menegaskan dirinya tidak pernah meminta imbalan apa pun, apalagi uang muka (DP), ketika menerima undangan dakwah.

“Ada banyak orang laporan yang merasa dirugikan karena anak itu,” ujarnya.

Ia menyebut perbuatan tersebut mencoreng nama baiknya dan menyesalkan tindakan orang kepercayaannya itu.

“Saya baru sadar, ternyata nama saya bisa ‘dijual’ ke luar. Dan yang menjual justru anak saya sendiri,” kata Gus Kautsar dengan nada kecewa.

Selama dua pekan terakhir, ia mengaku menerima banyak protes dari masyarakat yang merasa telah ditipu. Beberapa mengaku sudah menyetorkan uang kepada sang asisten, tetapi Gus Kautsar tak pernah hadir ke acara mereka.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kehadirannya dalam suatu undangan dakwah murni karena panggilan hati, bukan karena materi.

“Saya datang bukan karena uang. Kalau saya tidak berkenan, meskipun sudah diberi uang, saya tetap tidak akan datang,” tegasnya.

Gus Kautsar juga meluruskan kabar yang menyebut dirinya mematok syarat-syarat fantastis untuk hadir di pengajian, seperti uang puluhan juta hingga pemberian iPhone. Ia membantah keras tuduhan tersebut.

“Ada ibu-ibu dari Hong Kong bilang saya mau datang kalau diberi DP puluhan juta dan iPhone 16. Itu tidak benar,” tegasnya.

Baca juga: Perbaikan Jalur Gumitir Jember - Banyuwangi, 18 Titik Telah Dibor

Sayangnya, isu ini memicu tanggapan negatif dari sebagian kalangan pesantren lainnya, yang menuduh Gus Kautsar menjual agama demi keuntungan pribadi. Tuduhan itu, menurutnya, sangat menyakitkan karena berawal dari ulah orang dalam yang tidak bertanggung jawab.

Mengakhiri klarifikasinya, Gus Kautsar kembali menegaskan bahwa ia tidak pernah menerima uang dari asisten tersebut dalam konteks apa pun.

“Saya tidak pernah terima uang dari anak itu,” tandasnya.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman

(TribunMataraman.com)