TRIBUNMATARAMAN.COM | TRENGGALEK - Peluit panjang terdengar dari area bencana tanah longsor Dusun Kebonagung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Rabu (21/5/2025) sekitar pukul 14.00 WIB.
Peluit ini pertanda ada longsor susulan dari titik longsor sebelumnya, tebing di depan Kantor Desa Depok.
Tim SAR yang sedang mencari korban tertimbun pun segera lari menjauh, mencari titik aman.
Tidak lama kemudian turun hujan rintik-rintik, tak lama kemudian berubah jadi hujan deras.
Baca juga: LPS Luncurkan Virtual Reality Untuk Kenalkan Tugas dan Fungsinya Dalam Menangani Bank
Personel SAR yang sebelumnya masih bertahan, akhirnya ditarik seluruhnya.
Sekitar pukul 15.00 WIB lokasi susah kembali steril.
Sementara Maria (48) warga yang rumahnya menghadap tebing sumber longsor terlihat cemas di rumahnya.
Tepat di halaman rumah terpasang garis polisi, karena longsor semakin manjalar ke rumahnya.
Saat gerimis turun, menantunya, Tutik segera mengemasi pakaian di dalam koper besar dan dibawa ke rumah mertuanya.
Sementara Maria menggendong cucu perempuannya yang baru berusia 6 bulan, Anggun Nivaria Putri.
"Mau mengungsi. Sejak semalam sudah mengungsi," ujarnya saat ditemui di halaman rumahnya.
Maria berkisah, pada Senin (19/5/2025) sekitar pukul 15.30 WIB terdengar suara gemuruh.
Maria sempat ke menengok ke belakang rumahnya, karena mengira ada sesuatu dari arah belakang.
Namun saat menengok ke depan rumah, tebing di depan rumahnya sudah terlihat terang, karena sebagian longsor dengan membawa pepohonan yang tertanam di atasnya.
"Depan sudah longsor memanjang. Katanya sekarang mengarah ke rumah saya," ucapnya.