TRIBUNMATARAMAN.COM | TRENGGALEK - Ketua DPRD Trenggalek, Doding Rahmadi menjadi narasumber dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Kabupaten Trenggalek tahun 2025-2029.
Musrenbang tersebut dilaksanakan di Bumi Perkemahan Umbulan Karang, Desa Jajar, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek, Selasa (6/5/2025).
Dalam kesempatan itu, Doding mewanti-wanti Pemkab Trenggalek untuk menyusun program yang harus seiring dengan perkembangan zaman dan inovatif.
Terlebih lagi, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Pemkab Trenggalek tahun 2025-2045 adalah Kabupaten Trenggalek Net Zero Carbon dengan Pendapatan Tinggi yang Berdaya Saing Kolektif.
Dengan cita-cita tersebut, Pemkab Trenggalek harus bisa meningkatkan roda perekonomian serta pendapatan masyarakat.
"Daya saing itu bisa kita ukur salah satunya dengan kabupaten/kota tetangga kalau tetangga meningkat kita tidak maka kita tidak punya daya saing," kata Doding, Selasa (6/5/2025).
Untuk itu, Doding mendorong agar Pemkab Trenggalek tidak merancang program yang hanya sekadar rutinitas tahunan.
Baca juga: Musrenbang RPJMD 2025-2029 : Perbaikan Jalan Menjadi Usulan Terbanyak Masyarakat Tulungagung
Politisi PDI Perjuangan Trenggalek tersebut mencontohkan standar kemiskinan bank dunia yang baru saja berubah yaitu orang dengan pendapatan Rp 1,1 juta per bulan masuk kategori miskin.
"Padahal kita selama 10 tahun (menggunakan standar) Rp 590 ribu perbulan, artinya kalau kita mengikuti alur saja begitu dihantam," katanya.
"Maka kita tidak bisa apa-apa selain menyangkal, maka kalau rutin-rutin saja kita akan tertinggal dari negara lain," imbuhnya.
Doding sendiri mengapresiasi pemikiran Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin yang dinilai sudah visioner.
Ketua DPRD Trenggalek mengambil contoh komitmen Mas Ipin, sapaan akrab Mochamad Nur Arifin dalam menyusun full employment agenda, yang mana mentargetkan Kabupaten Trenggalek harus nihil pengangguran selama perjalanannya menjabat sebagai Bupati Trenggalek 5 tahun kedepan.
Selain itu juga adanya program Makaryo Ning Desa Hebat (Mening Deh) juga mendapatkan apresiasi dari Doding.
Melalui Mening Deh, layanan-layanan yang biasanya ada di pusat kota dibawa ke desa-desa sehingga memudahkan masyarakat desa untuk mengurus administrasi, perizinan, kependudukan, dan lainnya.
"Kalau kemarin ada Festival Kemudahan dan Perlindungan Usaha Mikro dari Kementerian (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) sebenarnya itu sudah dilakukan pak bupati sejak lama melalui mening deh," pungkasnya.
(Sofyan Arif Candra/tribunmataraman.com)
Editor: Firdausy Fajarina (int)