TRIBUNMATARAMAN.COM | MALANG - Jelang kembalinya Arema FC ke stadion Kanjuruhan Malang, sejumlah suporter Aremania menggelar pertemuan dengan manajemen Arema FC, Selasa (7/5/2025).
Pertemuan ini digelar di kantor Presidium Aremania Utas.
Pertemuan ini dianggap oleh Presidium Aremania sebagai langkah yang baik, sebelum Arema FC kembali ke Stadion Kanjuruhan.
Pertemuan ini dihadiri oleh Aremania yang terdiri dari berbagai macam korwil/komunitas dari perwakilan tribun.
Sedangkan manajemen Arema FC diwakili oleh General Manager, Yusrinal Fitriandi.
Beberapa hal yang dibahas ialah terkait tiket pertandingan, kondisi tim Arema FC, dan flashback perjuangan Arema FC pasca Tragedi Kanjuruhan kemarin.
"Saya kira pertemuan kemarin cukup bagus, banyak pertanyaan juga yang disampaikan oleh Aremania kepada manajemen, terutama persoalan tiket pertandingan," kata Koordinator Presidium Aremania, Ali Rifki, Rabu (7/5/2025).
Ali mengatakan, banyak persiapan yang perlu dilakukan sebelum Arema FC kembali berlaga di Stadion Kanjuruhan.
Hal ini yang perlu dibahas, antara suporter dan manajemen Arema FC.
Terutama soal tiket pertandingan, keamanan dan kenyamanan suporter dan lain sebagainya.
"Koordinasi sampai saat ini terus kami lakukan. Kami juga menyiapkan 150 kordinator lapangan (korlap) saat Arema FC bertanding di Stadion Kanjuruhan. Korlap ini juga kami pegangi HT yang harapannya bisa membantu Aremania saat mengalami kesulitan di lapangan," ungkapnya.
Sementara itu, General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi menganggap bahwa pertemuan dengan Aremania merupakan hal yang perlu untuk dilakukan.
Pertemuan itu lebih kepada menyerap aspirasi Aremania sebelum Arema FC kembali berlaga di Stadion Kanjuruhan.
"Ya kemarin kami banyak membahas soal persiapan kembali ke Kanjuruhan, lalu membahas soal tiket, dan kondisi tim saat ini," tandasnya.
Bertemu Kapolda Jatim
Sebelumnya, Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nanang Avianto juga melakukan audiensi dengan Pemerintah Kabupaten Malang, manajemen Arema FC, hingga suporter menjelang pertandingan Liga 1 di Stadion Kanjuruhan.
Pertemuan ini berlangsung di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Selasa (6/5/2025).
Nanang turut prihatin atas kejadian Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022 silam.
"(Tragedi Kanjuruhan.red) ini tidak boleh terjadi lagi, kita sama-sama melihat dan intropeksi bahwa kejadian ini tidak boleh diungkit-ungkit lagi sehinga kita berjalan maju," kata Nanang.
Dia memastikan, kepolisian telah menyiapkan skema pengamanan pertandingan yang lebih humanis dan profesional.
Dirinya berharap pertandingan pertama Pascatragedi di Stadion Kanjuruhan bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat terutama penggemar sepak bola.
"Untuk mewujudkan ini diperlukan kolaborasi antara aparat kemanaan, pemerintah daerah, suporter hingga manajemen klub," kata Kapolda.
"Kita ketahui, penggemar sepak bola luar biasa jumlahnya maka harus kita fasilitasi. Sehingga cerminan kegiatan di Jatim yang berlangsung secara kondusif ini harus ada. Sebisa mungkin harus nyaman dan bisa dinikmati," tandasnya.
Sementara itu, Bupati Malang, Sanusi menambahkan, pertandingan perdana setelah stadion direnovasi oleh pemerintah pusat harus dijaga oleh seluruh pihak.
"Dengan kebangkitan Aremania di Stadion Kanjuruhan ini harus kita jaga bersama. Arema akan berhomebase di stadion, sehingga akan berdampak pada perekonomian di sekitarnya," imbuhnya.
Yusrinal Fitriandi, selaku Manager Arema FC menyampaian bahwa kolaborasi antara kepolisian, pemerintah daerah, dan suporter diperlukan untuk menciptakan suasana aman dan nyaman serta kopndusif dalam setiap laga.
"Kami mohon arahan dan dukungan berkelanjutan dari Bapak Kapolda beserta jajaran, mengingat Arema FC akan kembali di kandang Stadion Kanjuruhan pada 11 dan 25 Mei 2025," terangnya.
"Kami juga bersiap menyambut bergulirnya kembali kompetisi Liga 1 pada Agustus mendatang, di mana Stadion Kanjuruhan akan menjadi homebase kami. Sehingga kami berharap dukungan keamanan dari Poda Jatim," tambahnya.
Ali Rifki, Koordinator Presidium Aremania memenyatakan komitmen Aremania bisa berbenah pascatragedi yang menewaskan 135 nyawa dari suporter.
Dirinya menyebutkan untuk menghindari kejadian serupa, suporter harus memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA). Ini menjadi syarat setiap suporter yang hendak menonton pertandingan di stadion.
"Alhamdulillah dalam kurun waktu 11 bulan, ada 7 ribu suporter sudah ber-KTA. Kami memiliki aplikasi Aremania Utas yang nantinya disinergikan dengan tim Arema FC untuk pembelian tiket. Sehingga data pembelian tiket bisa terdeteksi," pungkasnya.
(rifky edgar/lu'lu'ul isnainiyah/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer