Video Deepfake Gubernur Khofifah

Polisi Tangkap Pembuat Video Deepfake Gubernur Khofifah Tawarkan Motor Rp 500 Ribu

Penulis: Luhur Pambudi
Editor: eben haezer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DEEPFAKE - Tangkap layar video deepfake yang menampilkan gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, seolah-olah menawarkan motor harga Rp 500 ribu

TRIBUNMATARAMAN.COM | SURABAYA - Polisi menangkap 3 orang yang membuat dan menyebarkan video deepfake yang menampilkan gubernur Jatim, Khofifah Indar parawansa, seolah-olah mempromosikan motor murah seharga Rp 500 ribu. 

Deepfake adalah teknologi yang menggunakan kecerdasan buatan (AI), khususnya machine learning seperti deep learning, untuk membuat atau memanipulasi gambar, video, atau audio agar terlihat seperti nyata, padahal sebenarnya palsu.

Biasanya deepfake digunakan untuk mengganti wajah seseorang di video dengan wajah orang lain, meniru suara seseorang, serta membuat video seolah-olah seseorang mengatakan atau melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak pernah terjadi.

Tiga orang pembuat video deepfake tersebut ditangkap Anggota Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Polda Jatim. 

Hal tersebut dibenarkan oleh Direktur Dittipidsiber Polda Jatim, Kombes Pol Raden Bagoes Wibisono Handoyo, Senin (28/4/2025). 

Dia mengatakan, tiga pelaku ditangkap pekan lalu. 

Namun, ia enggan mengungkap identitas dan modus operandi para pelaku dalam memproduksi konten hoaks tersebut. 

Pasalnya, lanjut Bagoes, anggotanya masih melakukan pengembangan penyidikan terhadap  mereka. Namun, dalam waktu dekat akan mengungkap hasilnya. 

"Iya benar (sudah kami tangkap 3 pelaku), mohon waktu nanti kami akan sampaikan," ujarnya. 

Sebelumnya, sebuah unggahan video yang beredar di media sosial TikTok menghadirkan narasi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menawarkan motor murah seharga Rp500 ribu. 

Dalam video berdurasi 28 detik, terdengar Khofifah menawarkan motor murah, yang diberikan khusus untuk warga Jatim.

Unggahan TikTok itu kemudian juga disebarluaskan melalui platform medsos lain, misalnya Facebook.

Konten ini berpotensi membahayakan karena unggahan diindikasi sebagai modus penipuan

Saat ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu diketahui sebagai hasil manipulasi Artificial Intelligence (AI).

Hasil penelusuran melalui Deepware memperlihatkan bahwa video itu memiliki indikasi hasil AI generatif. 

Mesin deteksi Deepware menunjukkan probabilitas video itu dibuat AI mencapai lebih dari 90 persen.

Merespons video viral tersebut, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi Jatim Sherlita Ratna Dewi Agustin mengaku sudah melakukan penelusuran dan analisis

"Video beredar pertama melalui Tik Tok dan kami pastikan hoaks. Video diedit sedemikian rupa dengan teknologi AI," kata Sherlita saat dikonfirmasi awak media, Selasa (15/4/2025). 

(luhur pambudi/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer