TRIBUNMATARAMAN.COM | LUMAJANG - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) kembali mencuat dan menyerang rausan ekor hewan ternak sapi di Kabupaten Lumajang.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Lumajang mengkonfirmasi sebanyak 900 ekor lebih sapi di Kabupaten Lumajang terjangkit PMK.
PMK menjangkit hewan ternak di Lumajang dilaporkan terjadi sejak November hingga kini, Minggu (5/1/2024). Dalam rentang waktu tersebut, puluhan sapi terkonfirmasi mati diduga terjangkit penyakit ternak tersebut.
"Iya data sejak November 70 ekor sapi mati (diduga akibat PMK)," terang Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Lumajang Retno Wulan Andari ketika dikonfirmasi.
Baca juga: Meresahkan! Aksi Pencurian Kotak Amal di Masjid Banjarsari Cerme Gresik Terekam CCTV
DKPP belum dapat memastikan penyebab utama merebaknya kembali wabah PMK tersebut, entah dari sapi lokal atau sapi yang didatangkan dari luar Lumajang.
Menanggapi fenomena itu, Retno menginstruksikan DKPP Lumajang agar mengambil berbagai langkah strategis untuk menekan penyebaran wabah.
Diantanya dengan melakukan inspeksi mendadak di Pasar Hewan Kelurahan Rogotrunan, pemeriksaan kesehatan ternak, penyemprotan desinfektan, dan distribusi obat-obatan.
"Kami memastikan sapi yang masuk ke pasar hewan sudah diperiksa kesehatannya. Dengan menjaga kebersihan kandang dan memastikan sapi divaksinasi, kita dapat mencegah penyebaran penyakit ini lebih luas," katanya.
Sementara itu, Retno memetakan beberapa wilayah yang ditengarai menjadi munculnya kasus PMK di Lumajang. Yakni Kecamatan Klakah, Pasrujambe, Kunir, dan Senduro,
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman
(tribunmataraman.com/ Erwin Wicaksono)