Muscab Calon Ketua PDIP Surabaya

Terpecah! Armuji vs Adi Sutarwijono Memanas Jelang Muscab Calon Ketua PDIP Surabaya

Editor: faridmukarrom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Eri Cahyadi dan Armuji saat mendaftar sebagai bakal Calon Wali Kota Surabaya dan Wakil Wali Kota Surabaya

TRIBUNMATARAMAN.COM - Menjelang digelarnya Muscab PDIP Surabaya pada 2025 mendatang, sejumlah kandidat masuk bursa calon ketua DPC PDIP Surabaya. Salah satunya adalah Armuji. Kader senior yang saat ini wakil wali kota Surabaya.

Dia disebut-sebut kandidat calon ketua DPC PDIP Surabaya. Selain Cak Ji ada kandidat calon petahana Ketua DPC PDIP Surabaya Adi Sutarwijono.

Kemudian kandidat lain adalah Sekertaris DPC PDIP Baktiono, kader senior lainnya Syaifudin Zuhri, dan Kader muda Abdul Ghoni Muchlas Ni'am.

Cak Ji memprotes secara terbuka saat dirinya tak diundang dalam Tasyakuran kemenangan Eri Cahyadi - Armuji dalam Pilwali 2024.

Dalam acara yang digelar pada Jumat (27/12/2024) malam yang digelar di Kantor DPC PDIP Surabaya Jl Setail, Cak Ji memprotes dirinya tak mendapat undangan.

Dia merasa ada faktor kesengajaan untuk tidak mengundang dirinya sebagai pasangan Eri dalam Pilwali. Bahkan dia juga merasa diberlakukan diskriminatif.

"Saya menerima undangan tasyakuran itu beberapa jam sebelum syukuran digelar di kantor DPC PDIP. Ini diskriminatif," kata Cak Ji, Sabtu (28/12/2024).

Melalui keterangan tertulisnya, Cak Ji menyebut telah berkoordinasi dengan Wali Kota terpilih Eri Cahyadi. Bahwa Eri sudah lebih dulu mendapat undangan semingu sebelum kegiatan.

Kekesalan atas perlakuan diskriminasi oleh Pengurus Cabang PDIP Surabaya disampaikan langsung oleh Armuji saat memberikan sambutan. Di hadapan  peserta tasyakuran yang terdiri dari pengurus DPC, PAC, Ranting hingga Anak Ranting, Cak Ji mengaku kecewa

"Saya masih memegang KTA PDIP. Lha kok ada diskriminasi, yok OPO Iki carane," ujar Cak Ji

Dia pun menyebut bahwa dirinya kesal dengan Wakil Sekretaris DPC PDIP Surabaya Achmad Hidayat. Achmad baru memberikan undangan menjelang acara.

Dia berpesan kepada kader muda seperti Achmad untuk lebih belajar dewasa. Bertindak tenang, tidak galau. Segala sesuatu harus berpikiran jernih dan hati yang bersih.

"Tenang ya dik Achmad, jangan bengong, jangan galau. Ini kritik untuk awakmu. Arek enom kudu semangat, pikiran jernih hati yang bersih. Tapi Iki kok bedo," ucap Cak Ji

Saat dikonfirmasi, Achmad Hidayat membantah bahwa ada diskriminasi. Dirinya mengaku sudah berkoordinasi dengan Armuji terkait undangan tasyakuran Pilwali itu jauh-jauh hari.

"Berkaki-kali saya telpon. Undangan saya kirim. Tidak benar kalau kami tidak mengundang Cak Ji," kata Achmad

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman

(tribunmataraman.com/ Faiq)