Berita Terbaru Kota Kediri

Perjalanan Program English Massive di Kota Kediri Hingga Sukses Pecahkan Rekor MURI

Penulis: Luthfi Husnika
Editor: eben haezer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

event English Massive Festival dan menyaksikan pencatatan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), Sabtu (14/12/2024) lalu

Sejak saat itu, Pemkot Kediri tak hanya menjaring peserta dengan jumlah tinggi, melainkan lebih mengedepankan kualitas program sehingga meskipun gratis tapi programnya berkualitas dan terstandar. Yaitu melalui penyusunan kurikulum, standarisasi tutor, leveling test, dan menghitung jumlah kehadiran peserta.

Chevy berharap, dengan diraihnya rekor MURI ini, EMAS tetap menjadi pusat pembelajaran Bahasa Inggris di masyarakat, serta hasil pembelajaran di EMAS bisa diakui sebagai ekstrakurikuler di sekolah.

"EMAS bisa menjadi bentuk pendidikan non formal berbasis komunitas yang terstandar dan menjadi pendukung pendidikan formal yang sudah ada," tuturnya.

Sedangkan dalam kacamata governance, EMAS merupakan salah satu program quickwin yang masuk ke dalam salah satu pilar Smart City (Kota Cerdas) Kota Kediri yakni Smart Society (Masyarakat Cerdas). 

Hal tersebut disampaikan Apip Permana, Kepala Dinas Kominfo Kota Kediri selaku leading sector Smart City.

"Selain berfungsi untuk mengedukasi masyarakat, Program English Massive juga mendukung Smart City Kota Kediri karena merupakan salah satu bagian dari pilar Smart Society," jelas Apip.

Terbukti, pada tahun 2023 Smart City Kota Kediri meraih skor 3,200 dengan kategori 'Baik'. Menurutnya hal itu merupakan buah dari strategi kolaboratif Pemkot Kediri yang menunjukkan hasil positif.

Pemerintah Kota Kediri telah meluncurkan beberapa program untuk mendukung tatanan masyarakat cerdas yang produktif secara positif seperti program English Massive dan Genibudujari.

English Massive (EMAS) merupakan program kursus bahasa inggris gratis yang diluncurkan Pemerintah Kota Kediri. Adapun Genibudjari merupakan kegiatan yang mewadahi pelajar Kota Kediri berbasin kesenian tradisi.

Dalam kesempatan berbeda, Mifta, salah satu Penanggungjawab EMAS mengungkapkan bahwa program yang kini diikuti 3.373 partisipan aktif tersebut tidak selalu mendapatkan sambutan hangat seperti yang dirasakan saat ini.

"Ketika pertama kali diperkenalkan, EMAS tidak langsung bisa mendapatkan kepercayaan masyarakat. Cukup banyak yang ragu dan bertanya-tanya," kata dia.

Lantas, hal tersebut menjadi tantangan besar bagi para penggagas dan tutor agar lebih berusaha memperkenalkan program ini ke masyarakat. Setelah melewati beragam tantangan, program EMAS kini membuktikan diri sebagai sebuah program inisiatif Pemkot Kediri yang bermanfaat. 

Berkat dukungan dari pemerintah serta bimbingan para tutor, banyak partisipan yang merasakan dampak positif berupa peningkatan kemampuan berbahasa Inggris. Saat ini, EMAS telah mencapat 154 spot, 246 kelas, dan 39 tutor.

"Kami sangat bersyukur dan bangga atas penghargaan Rekor MURI yang telah diberikan kepada Program EMAS. Penghargaan ini menjadi salah satu hasil dari kerja keras seluruh tim, partisipasi aktif masyarakat, serta dukungan penuh dari Pemerintah Kota Kediri," ujarnya. 

Selain itu, lanjut Mifta, pencatatan rekor MURI ini memotivasi tim untuk terus berinovasi, memperluas jangkauan program, dan memastikan lebih banyak masyarakat memiliki akses belajar Bahasa Inggris secara gratis.

"Semoga EMAS dapat terus berkontribusi pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia di Indonesia, khususnya warga Kota Kediri, melalui penguasaan bahasa Inggris yang baik," tutupnya.


(Luthfi Husnika/TribunMataraman.com)

editor: eben haezer