Konferwil PWNU Jatim

Konferwil PWNU Jatim di Ponpes Tebuireng Jombang Diharapkan Steril dari Kepentingan Politik 

Editor: eben haezer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jombang, KH Fahmi Amrullah Hadzik atau Gus Fahmi saat ditemui di di Ponpes Tebuireng Jombang.

TRIBUNMATARAMAN.COM | JOMBANG - Konferensi Wilayah (Konferwil) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur akan dilaksanakan tanggal 2-4 Agustus 2023 di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang.

Pelaksanaan forum diharapkan steril dari kepentingan politik. 

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jombang, KH Fahmi Amrullah Hadzik atau Gus Fahmi. 

Gus Fahmi yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al Masruriyah (Ponpes Putri) Tebuireng dan merupakan cucu dari pendiri NU, Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari atau Mbah Hasyim, menegaskan bahwa NU harus kembali ke garis perjuangan..

"Kami berharap Konferwil berjalan aman damai dan tertib. Kemudian, Konferwil bisa menghasilkan kepengurusan yang amanah. Steril dari kepentingan politik, jadi NU kembali ke garis perjuangan atau Khitahnya," ucapnya pada Selasa (30/7/2024). 

Ditanya soal isu yang tengah ramai diperbincangkan jika KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin digadang jadi calon kuat menjadi Ketua PWNU Jatim, Gus Fahmi mengatakan semua harus dikembalikan ke forum. 

"Saya pikir, memang banyak yang berharap Gus Kikin bisa memimpin. Karena yang kemarin beliau hanya Penjabat (Pj) jadi bukan kepengurusan definitif. Ketika memang beliau diamanahi menjadi pengurus definitif, terutama ketua harus punya waktu banyak untuk NU," ungkapnya. 

Ia menjelaskan, siapapun nanti yang terpilih menjadi ketua PWNU Jatim, haruslah sosok yang sudah selesai dengan dirinya sendiri.

"Terutama untuk ketua, kalau perlu sudah selesai dengan dirinya sendiri, artinya secara ekonomi sudah selesai dan tidak lagi menjadikan organisasi sebagai kendaraan macam-macam.Kita berharap bisa memberikan manfaat kepada NU, bukan malah memanfaatkan NU," pungkasnya.

(Anggit Pujie Widodo/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer