Dari 5 laga sejak fase grup. Les Bleus menciptakan 2 kemenangan dan 3 imbang (termasuk adu penalti).

Krisis sektor serang nampaknya masih jadi masalah untuk Prancis.

Meski punya lini serang yang terbilang mentereng, Pasukan Ayam Jantan baru membukukan 3 gol.

Sebaliknya, lini belakang Prancis terbilang cukup solid lantaran mereka baru kebobolan 1 gol, atau rekor terbaik di Piala Eropa 2024 sejauh ini.

Kendati di sisi lain, bukan tak mungkin langkah kurang meyakinkan tersebut bisa mengantar Prancis ke final.

Terakhir kali Les Bleus meraih gelar ialah pada 2000 silam saat Deschamps juga bertindak sebagai kapten tim.

Jika kembali menembus final atau bahkan menjadi juara, maka Prancis bakal menyamai torehan Jerman dan Spanyol yang sama-sama sudah merengkuh 3 gelar EURO.

Deschamps juga akan mengawinkan trofi Piala Dunia dan EURO sebagai pemain sekaligus pelatih.

Sementara, Prancis kini dihadapkan dengan Spanyol yang terbilang tampil tangguh dan konsisten sejak fase grup.

La Furia Roja sejauh ini tercatat jadi satu-satunya tim yang mampu menciptakan 100 persen kemenangan.

Alvaro Morata dan kolega juga tercatat jadi tim tersubur dengan torehan 11 gol.

Spanyol kini dalam bayang-bayang meraih gelar ke-4, atau bakal jadi tim tersukses EURO.

Di samping performa dan statistik, tradisi unik menyertai Spanyol.

Pasalnya, tim yang menyingkirkan Jerman sebagai tuan rumah turnamen besar (EURO dan Piala Dunia), selalu keluar sebagai juara.

Hal serupa dilakukan Belanda di edisi EURO 1988. De Oranje yang dibintangi Marco van Basten menyabet gelar EURO usai menyingkirkan Jerman di semifinal.