TRIBUNMATARAMAN.COM -Tanggapan baru Cak Tessy soal adanya aksi sweeping oknum bonek pasca laga Final Madura United vs Persib Bandung Jumat (31/5/2024).
Diketahui viral aksi sweeping yang dilakukan oknum bonek pasca laga Madura United vs Persib Bandung di kawasan Suramadu.
Dalam hal ini sweeping yang dilakukan oknum bonek ini diketahui untuk mencari massa FCC Bandung yang sering melakukan provokasi di media sosial.
Cak Tessy selaku salah satu pentolan bonek yang dihormati, akhirnya kembali buka suara.
Baca juga: 18 Oknum Bonek yang Anarkis Serang Polisi di Kawasan Suramadu Resmi Jadi Tersangka
Dikutip dari akun sosial media Youtube @specialisID35, Cak Tessy menyanyangkan aksi sweeping yang dilakukan oleh Oknum Bonek di kawasan Suramadu.
Tetapi awalnya Cak Tessy menjelaskan kronologi awal perseteruan FCC Bandung dengan oknum bonek.
Menurut Cak Tessy permasalahan diawali dari adanya aksi dugaan penculikan dan penganiayaan saat sejumlah bonek melakukan away ke Bandung.
"Tidak ada klarifikasi juga dari pihak Bandung, kemudian banyak ramai provokator di dunia maya yang lebih kejam. Akhirnya bisa terprovasi dan jadi keributan di Surabaya," ujarnya dikutip Tribun Mataraman pada Selasa (4/6/2024).
Cak Tessy mengaku kaget dengan aksi penyerangan oknum bonek di kereta api. Padahal seharusnya tidak ada aksi demikian, karena yang ada di kereta belum tentu adalah suporter bola. Bisa jadi ada saudaranya, teman atau tetangga yang kebetulan menaiki kereta api itu.
"Saya juga gak bisa mengontrol sebegitu banyak orang. Saya juga buat video untuk bobotoh dan viking gak usah hadir di Madura karena dilarang. Ya alhamdulillah banyak dari temen-teman Viking dan bobotoh tidak berangkat. " ujarnya.
"Jadi yang berangkat ini mungkin sudah terlanjur nyewa kendaraan bis, jadinya mereka tetap berangkat," ungkap Cak Tessy.
Sosok yang jadi panutan dari Bonek Mania ini, tak bosan mengingatkan agar para suporter tak melakukan provokasi, hingga aksi sweeping di jalan. Seperti yang terjadi di kedung cowek kemarin.
"Seharusnya suporter bisa berfikir panjang, sehingga tidak terjadi hal demikian" tuturnya.
"Ayolah berhenti untuk ribut-ribut. Kita nonton bola tujuannya agar Happy. liburan sama keluarga untuk mendukung tim kebangaan. " pungkasnya.
Polisi Tetapkan 18 Tersangka
Sebanyak 18 oknum bonek yang terlibat kericuhan di Jembatan Suramadu setelah laga Madura United vs Persib Bandung, pada Jumat malam (31/5) dijadikan tersangka oleh Polisi.
Belasan tersangka itu ditahan di Polres Pelabuhan Tanjung Perak.
Iptu M. Prasetyo Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menjelaskan, sebenarnya malam itu menjaring 34 orang. Kemudian, setelah sampai di markas, pihaknya melakukan gelar perkara. Disimpulkan, 18 orang sebagai tersangka.
"Lainnya masih kami lakukan pendalaman dan kami wajib laporkan,” ujar Prasetyo.
Prasetyo melanjutkan, pihaknya secepatnya akan menjelaskan peran masing-masing tersangka. Rencananya akan digelar rilis. Namun, tidak semua pelaku akan ditunjukkan kepada publik. Sebab, ada belasan orang masih berusia remaja.
Diketahui saat kerusuhan malam itu situasi Suramadu sangat mencekam. Banyak TNI dan Polri turun ke lokasi. Malam itu kerusuhan terjadi di beberapa titik.
Di antaranya polisi sempat terlibat bentrok kumpulan massa yang berkumpul di Jalan Kedung Cowek saat mengawal perjalanan suporter Persib Bandung.
Ditambah lagi, tepat di simpang empat Jalan Kedung Cowek ada ada satu anak laki-laki nyaris terlindas kendaraan taktis polisi saat berusaha melempari iring-iringan bus dan kendaraan polisi.
Kasat Lantas Polrestabes Surabaya AKBP Arif Fazlurrahman menjelaskan, salah seorang massa nyaris tertabrak kendaraan taktis bermula ketika iring-iringan bus pemain Persib melintas dikawal kendaraan taktis.
Tepat di tengah-tengah simpang empat Jalan Kedung Cowek ada sekitar 30 massa dengan mengendarai sepeda motor datang dari arah Jalan Karang Asem. Mereka kemudian melempari polisi yang sedang mengawal rombongan pemain Persib.
"Massa sebenarnya sudah berusaha dihalang sama anggota yang jaga di jalan. Namun, massa tetap berusaha menyerang. Nah, anak itu pada posisi dibonceng lompat dari sepeda motor. Ketika lari mungkin terpleset dan jatuh di jalan, nyaris saja dia kena tabrak," ujarnya.
Wali Kota Surabaya Meminta Maaf
Sementara itu Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi telah berkoordinasi dengan kepolisian. Secara khusus, pihaknya menyampaikan permohonan maaf.
"Kami subuh tadi mendapatkan kabar kalau itu terkait aksi warga Surabaya. Sebagai Wali Kota Surabaya, kami menyampaikan permohonan maaf. Semoga tali silaturahmi persaudaraan Persebaya dengan Persib tidak bermasalah karena masalah ini," kata Cak Eri ditemui di Balai Kota Surabaya, Jumat (31/5/2024).
Pria kelahiran Surabaya ini masih cukup optimis bahwa mayoritas Bonek memiliki sikap beradab dengan mengedepankan kemanusiaan. "Ini hanya oknum. Tidak semua Bonek tahu soal kejadian semalam," kata Cak Eri.
"Saya yakin bukan Bonek. Silakan tanya koordinator masing-masing Tribun (kelompok suporter Bonek). Nggak onok arek-arek iki (nggak ada yang mengenal oknum penyerangan ini)," kata Cak Eri.
Sebaliknya, oknum pelemparan tersebut dinilai hanya ingin merusak nama besar Bonek. "Bonek sudah tidak seperti itu (berlaku anarkis). Kalau ada yang bertingkah seperti itu, artinya ingin merusak nama Bonek," katanya.
Wali Kota Eri lantas bercerita soal keakraban Bonek dengan para Suporter Persib Bandung, Viking dalam beberapa momentum. "Semoga pertemanan Bonek dan Viking tetap terjalin seperti biasanya. Persebaya dan Persib adalah saudara," katanya.
Dalam beberapa laga besar, Bonek bahkan ikut mengawal kedatangan tim lawan ketika bertanding di Surabaya. "Ternyata, dari berbagai kebaikan Bonek itu masih ada saja penyusup yang mengatasnamakan Bonek untuk bersikap tidak baik. Ini menjadi pelajaran. Ayo kita jaga nama baik Bonek, Persebaya, dan Surabaya," katanya.
Ketika para supporter Persib pulang menuju Bandung, Wali Kota Eri juga berharap untuk tak ada aksi sweeping. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk memperketat pengamanan.
"Saya tidak ingin nama Bonek tercoreng. Saya pastikan ini bukan Bonek, tapi oknum. Saudara kita, Viking akan pulang, ayo sama-sama menjaga. Surabaya tak akan lepas dari Bonek. Namun, oknum-oknum ini hanya akan merusak nama Bonek sehingga saya tak ingin itu terjadi," tandas penggemar klub Inggris Manchester United ini.
Untuk diketahui, kejadian penyerangan kereta tersebut terjadi ketika kereta api melintas di jalur perlintasan 5, kilometer 3+7/8, antara Stasiun Gubeng-Stasiun Surabaya Kota di Jalan Ambengan, Surabaya. Akibat dari peristiwa ini, sejumlah kaca gerbong kereta api pecah dan 2 penumpang terluka.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman
(tribunmataraman.com)