Selaku penantang, Dustin Poirier jelas bertekad merebut gelar juara kelas ringan dari sang juara, Islam Makhachev.

Bagi The Diamond, kemenangan pada laga ini bakal menjadi legitimasi sepanjang karier panjangnya sebagai petarung mixed martial arts (MMA).

Saat ini Poirier juga memiliki rekor yang terbilang impresif, yakni 30 menang (15 KO) dan 8 kalah.

Deretan kemenangan itu termasuk 2 kali Poirier menundukkan mantan juara, Conor McGregor, dengan cara TKO pada 2021 lalu.

"Saya pikir sudah mengatakan ini berulang kali. Saya telah melakukan segalanya dalam olahraga ini, kecuali memakai mahkota yang tak terbantahkan. Itu hal terakhir yang harus saya lakukan. Saya pikir itu memberi label pada karir Hall of Fame yang sesungguhnya," ucap Poirier, dikutip dari TMZ.

Laga menghadapi Makhachev diprediksi tak akan mudah bagi Poirier.

Terlebih lagi, Makhachev dimentori langsung oleh Khabib Nurmagomedov.

Khabib merupakan mantan juara kelas ringan, yang pernah menundukkan Poirier lewat pertarungan 3 ronde pada 2019 silam.

Khabib meyakini anak didiknya, Makhachev, dapat mengulangi kemenangannya pada 5 tahun lalu.

Khabib bahkan menargetkan Makhachev segera mengunci kemenangan di ronde 3 atau bahkan ronde 2.

Di satu sisi, Poirier juga dianggap sudah kenyang pengalaman di oktagon.

“Menggunakan bahasa gaul kami, dia (Dustin Poirier) adalah pejuang berpengalaman. Anda tidak bisa menganggap enteng. Kami sangat menghormati Dustin [Poirier],” terang Khabib, dikutip dari MMA Fighting.

“Tetapi, dia (Poirier) adalah lawan kami. Kami mempunyai rencana yang jelas untuk pertarungan, dan saya yakin Islam [Makhachev] akan mengikutinya. Saya sangat berharap Islam akan menghabisinya di ronde 2 atau 3,” papar Khabib.

Makhachev juga menegaskan sudah mempelajari kelemahan Poirier.

Fighter asal Rusia ini menyatakan dirinya bakal tampil sebagaimana persiapan yang sudah dilakukan bersama sang mentor.