TRIBUNMATARAMAN.COM - DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tulungagung telah menerima 6 orang yang ikut penjaringan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Tulungagung, pada Pilkada 2024.
Mereka sudah mengambil formulir pendaftaran, baik untuk posisi calon bupati atau calon wakil bupati.
Dua nama pejabat petahana, Maryoto Birowo dan Gatut Sunu Wibowo juga ikut penjaringan.
Baca juga: Pendukung Mbah Pucung Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Bupati Tulungagung ke PDIP
Maryoto adalah mantan Bupati Periode 2019-2024, sedangkan Gatut Sunu adalah wakilnya.
Menurut salah satu panitia penjaringan di DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tulungagung, Wiwik Triasmoro, keduanya sama-sama mengincar posisi sebagai Bupati Tulungagung.
"Pak Gatut lebih dulu mendaftar untuk posisi Bupati, kemudian Pak Maryoto juga mendaftar untuk posisi Bupati," jelas Wiwik.
Bedanya, Maryoto mendaftar satu paket dengan Didik Girnoto Yekti, yang saat ini menjabat Kepala Desa Tunggulsari, Kecamatan Kedungwaru.
Didik diposisikan sebagai calon wakil bupati yang akan mendampingi Maryoto.
Ketua DPC PDI Perjuangan Tulungagung, Susilowati juga ikut penjaringan.
Susi menjadi satu-satunya peserta penjaringan yang punya jabatan struktural di DPC PDI Perjuangan Tulungagung.
Dua nama lainnya adalah Budi Setiyahadi dan Imam Sopingi.
"Untuk tiga nama terakhir lebih fleksibel, tidak mengincar posisi tertentu. Jadi bisa posisi bupati atau wakil bupati," sambung Wiwik.
Budi Setiyahadi adalah salah satu tokoh masyarakat dan pengusaha asli Tulungagung.
Dia pernah ikut kontestasi Pilkada Kabupaten Tulungagung tahun 2014, sebagai calon wakil bupati.
Budi kala itu berpasangan dengan Mohammad Athiyah, petahana wakil bupati yang maju sebagai Cabup.
Sementara Imam Sopingi yang akrab dipanggil Mbah Pucung adalah Kepala Desa Pucunglor, Kecamatan Ngantru.
Imam juga menjabat sebagai Bagian Hukum Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kabupaten Tulungagung.
Menurut Wiwik, masih ada waktu satu hari lagi, Kamis (25/4/2024) untuk pengambilan formulir pendaftaran.
"Kami berharap besok masih ada yang mendaftar. Saya lihat banyak yang memasang banner di jelan-jalan, saya berharap mereka mau mendaftar di DPC PDI Perjuangan Tulungagung," tegasnya.
Pendaftar tidak harus kader PDI Perjuangan, namun wajib mendapat dukungan basis massa PDI Perjuangan.
Salah satu yang disyaratkan ada dukungan struktural, dari Pengurus Anak Cabang (PAC).
Panitia penjaringan yang akan melakukan verifikasi basis dukungan bakal calon ini.
"Kalau ada yang tidak punya basis dukungan, maka akan jadi catatan bahwa tidak sesuai norma yang sudah ditentukan," papa Wiwik.
bakal Cabup dan Cawabup akan mengembalikan formulir ke DPC PDI Perjuangan Tulungagung pada Senin (29/4/2024).
Seluruh pendaftar yang memenuhi syarat akan dipanggil oleh DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, untuk uji kelayakan dan kepatutan serta tes psikologi.
Hasil penjaringan DPD akan diteruskan ke DPP untuk selanjutnya dipilih dan diterbitkan rekomendasi.
Wiwik yakin DPP PDI Perjuangan tidak akan memberikan rekomendasi di luar nama-nama yang dihasilkan penjaringan DPC.
"Kalau ada nama "drop-dropan" dari DPP pasti akan terjadi kebingungan politik. Anak Ranting, PAC, DPC pasti bingung karena ada nama di luar penjaringan," pungkasnya.
(David Yohanes/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer