TRIBUNMATARAMAN.COM - Gempa yang berpusat di timur laut Tuban, Jatim, kembali terjadi, Sabtu (30/3/2024), pukul 12.01 WIB.
Berdasarkan informasi dari BMKG, gempa ini memiliki magnitudo 3,3 dan kedalaman 10 km.
Ini adalah gempa susulan yang masih terus terjadi sejak gempa pertama pekan lalu, 22 Maret 2024. Berdasarkan catatan BMKG, hingga kemarin, sudah terjadi 366 kali gempa tektonik yang getarannya terasa hingga ke pulau Bawean, Gresik.
Baca juga: Sudah Sepekan Gempa Tuban Masih Terus Terjadi dan Dirasakan Warga Bawean Gresik, Total 342 Kali
Gempa yang terus menerus terjadi ini membuat makin banyak warga Bawean Gresik yang mengungsi.
Untuk itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, bekerjasama dengan relawan dan TNI, mengirimkan bantuan ribuan terpal.
Mereka juga menerjunkan Tim Psikososial ke Pulau Bawean.
“Jadi sebenarnya bertambahnya pengungsi ya karena sejatinya mereka masih takut untuk tidur di rumah saat malam. Walaupun sejatinya kalau pagi siang mereka sudah berkativitas seperti biasa. Ya bertani beternak, tapi kalau malam mereka memilih untuk tidur di luar rumah,” kata Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto .
Untuk itu pihaknya merasa perlu untuk pemberangkatan bantuan dan relawan Tim Psikososial dengan menggunakan kapal dari Koarmada II.
Sedikitnya, 3500 lembar terpal, 40 unit tenda keluarga dan 100 kardus air mineral telah diberangkatkan merespon kebutuhan pengungsi yang terus bertambah.
Berdasar data Pusdalops BPBD Jatim hingga Jumat (29/3), pukul 12.00 WIB, jumlah keseluruhan pengungsi yang ada di Pulau Bawean telah bertambah menjadi sebanyak 34.149 jiwa dari jumlah sebelumnya yang sebanyak 34.049 jiwa.
Jumlah itu meliputi, pengungsi anak-anak sebanyak 10.485 jiwa, pengungsi dewasa 18.599 jiwa dan kelompok lansia sebanyak 5.065 jiwa.
“Selain Tim psikososial yang berasal dari berbagai relawan, BPBD Jatim juga menerjunkan Tim Rehabilitasi dan Rekonstruksi yang akan melakukan assessment terhadap jumlah kerusakan fasilitas umum di Kec. Sangkapura dan Tambak, di Pulau Bawean,” tegasnya.
Sementara, berdasar update data Pusdalops BPBD Jatim, total dampak kerusakan akibat gempa yang tersebar di tujuh kabupaten adalah sebagai berikut:
- rumah rusak ringan sebanyak 3.940 unit
- rumah rusak sedang 1.618 unit
- rumah rusak berat 943 unit
- tempat ibadah rusak 200 Unit
- Sekolah rusak 104 unit
- rumah sakit 6 unit
- Ponpes 8 unit
- Gedung kantor rusak 29 unit
- Kandang ternak 1 unit
- sepeda motor 3 unit.
(fatimatuz zahroh/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer