Saat itu, semut Cervera bersinar pada debutnya dengan motor Ducati.
Marquez akan mengendarai GP23 musim ini, sementara rivalnya dari pabrikan Ducati dan Pramac menggunakan versi motor spesifikasi terbaru.
Namun di Sepang, motor Ducati-nya menjadi variasi paling mendasar yang memungkinkannya berkembang di lingkungan barunya.
"Saya menggunakan setting standar dari pembalap Ducati lainnya," kata Marquez.
"Saya tidak ingin tersesat. Saya tidak ingin melanjutkan ke pengaturan lainnya karena set-up ini yang saya pakai kemarin. Hari ini bekerja lebih baik. Ini berarti saya lebih memahami motornya," tutur pembalap Spanyol tersebut.
"Kami sedang mencoba beberapa hal. Teknisi saya mencoba memahami gaya berkendara saya," ucap Marquez.
"Kami melakukan beberapa perubahan besar hari ini pada motor. Ada yang positif, ada pula yang negatif."
"Pada akhirnya, kami berkendara dengan pengaturan yang sangat standar."
Marquez ditanya apakah dia kesulitan menghentikan motor Ducati.
"Memang benar cara menghentikan motor Ducati berbeda. Tetapi, pada titik pengereman, saya tidak kalah. Saya memperoleh keuntungan dibandingkan dengan pembalap Ducati lainnya," aku Marquez.
"Saya perlu memahami grip belakang. Memang banyak, tetapi Anda perlu memahami cara menggunakannya."
"Dengan ban bekas saya bisa berada pada kecepatan yang baik. Namun, tetap saja saya tidak mengambil keuntungan yang cukup."
"Tetapi, menghentikan motornya? Selangkah demi selangkah saya semakin memahaminya. Saya kesulitan, lalu pada paruh kedua hari, saya menjadi lebih baik."
Manurut Marquez, dia kehilangan lebih banyak waktu saat keluar dari tikungan. Terutama tikungan cepat.
"Di tikungan lambat, saya cepat. Tetapi, di tikungan cepat Anda harus memiliki kepercayaan diri pada motor untuk melaju. Di situlah saya masih berjuang," ujar Marquez.