Tol di Jawa Timur

Warga Terdampak Tol Kediri-Tulungagung di Panggungrejo Kompak Menolak Harga Pembebasan Lahan

Penulis: David Yohanes
Editor: eben haezer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lokasi proyek tol Kediri-Tulungagung di persawahan Kelurahan Panggungrejo Tulungagung.

Karena itu Surti menolak menjual tanahnya jika tidak semua dibeli.

“Yang bagian tengah akan kehilangan fungsi, karena depan dan belakang kena tol. Sisanya tidak akan punya harga,” ungkap Surti.

Serti tidak sendirian, ada belasan warga pemilik tanah di Kelurahan Panggungrejo yang terdampak Exit Tol Kediri-Tulungagung.

Mereka kompak berjuang bersama, menolak harga yang dinilai terlalu rendah yang disodorkan appraisal.

Kawit (62), warga lainnya juga mengaku keberatan dengan harga yang dipatok appraisal.

“Harga pasaran saat ini Rp 100 juta per Ru. Harga appraisal masih terlalu murah,” tegasnya.

Kawit pun mengungkap, lahan di Kelurahan Kutoanyar lahan terbaik, paling produktif di wilayah kota.

Lahan ini bisa panen tiga kali dalam setahun, posisinya juga strategis karena langsung menghadap Jalan Soekarno-Hatta yang termasuk jalan nasional.

Uang ganti rugi yang diberikan appraisal tidak akan cukup untuk membeli lahan pengganti dengan nilai ekonomis yang sama.

“Beli di mana di wilayah kota lahan sebagus itu? Sudah tidak ada di wilayah kota,” ucapnya.

Ada 180 bidang tanah yang terdampak Tol Kediri-Tulungagung di Kelurahan Panggungrejo.

Dari jumlah ini baru 16 orang yang menyatakan setuju dengan harga yang ditetapkan appraisal, sisanya menolak.

Alasan mereka sama, harga yang dipatok oleh appraisal terlalu rendah.

(David Yohanes/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer