TRIBUNMATARAMAN.COM - Bambang (40) warga Dusun Tancak, Desa Jrebeng, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo, gelap mata menghabisi nyawa istrinya, Aryati (35).
Ironisnya, pembunuhan itu dia lakukan bersam anak lelakinya, Muhammad Nur (20).
Bambang mengaku nekat melakukan itu karena sakit hati karena Aryati bermain serong dengan pria lain.
Baca juga: Nyawa Seorang Perempuan di Probolinggo Dihabisi Suami dan Anaknya, Cemburu Jadi Alasan
Bahkan, korban dikabarkan menikah lagi dengan pria idamannya, BA (38) warga Kecamatan Bantaran, Kabupaten Probolinggo.
Kasus pembunuhan itu terjadi di Dusun Sungai Tengah, Desa Patalan, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo, Jumat (29/9/2023) sekira pukul 07.00 WIB.
Bambang mengatakan, motif sakit hati yang mendasari dirinya bersama anak pertama, membunuh sang istri.
Bambang menyebut istrinya selingkuh dengan laki-laki lain.
"(Korban) itu istri saya. Saya diselingkuhi," katanya lirih.
Tindakan jahat itu dilakukan Bambang dan Muhammad Nur, kala bertemu dengan Aryati berboncengan dengan suami barunya, BA, di Dusun Sungai Tengah, Desa Patalan.
Bambang dan Muhammad Nur pun langsung mengadang korban.
Tanpa panjang lebar, Ariyati dihujam sabetan celurit oleh suami dan anaknya itu.
Ariyati menderita delapan luka sayatan di tubuhnya, antara lain, kepala, tangan, dan leher.
Akibat luka itu korban meninggal dunia di lokasi kejadian. Tubuhnya tergeletak di dalam selokan mengenakan daster ungu.
"Saat saya menyabetkan celurit. Saya sempat mendapat perlawanan. Saya dilempar batu," ungkap Bambang sembari menunjukkan luka lecet di pipi kirinya akibat lemparan baru.
Satreskrim Polres Probolinggo Kota telah meringkus Bambang dan Muhammad Nur.
Polisi mengamankan barang bukti sebilah celurit dan motor Yamaha Mio Jingga tanpa Nopol yang ditunggangi pelaku.
Polisi juga rampung melaksanakan olah TKP pembunuhan. Jasad korban dievakuasi ke kamar jenazah RSUD Dr Mohamad Saleh, Kota Probolinggo.
Hingga kini, polisi masih melakukan penyelidikan dan mendalami kasus ini.
(danendra kusumawardana/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer