TRIBUNMATARAMAN.COM - Sebanyak 150 murid SMPN 9 Kota Madiun dilatih mengenali dan menghadapi ular, saat kemah besar di Ngrowo Bening Edu Park kota Madiun, Minggu (27/8/2023).
Meski sebagian besar berteriak dan merasa geli, lantaran tengah melata di depan mereka, namun ada juga memberanikan diri, mendekati langsung hewan yang termasuk kelompok reptilia itu.
Tim Relawan Penyelamat Ular mengajak mereka foto bersama dengan berbagai koleksi satwa. Dari ukuran kecil hingga besar.
Koordinator Exalos Regional Madiun, Yonny Purwandana mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi dan memberikan pemahaman tentang hewan ular.
"Harapannya supaya tidak asal membunuh hewan ular. Apalagi dalam kegiatan kemah di alam terbuka atau di hutan, biasanya konflik sama ular," ujarnya.
Dirinya menilai, para siswa siswi mulai menjadi aktif belajar berinteraksi dengan ular. Menurutnya, hal itu menunjukkan ada pembelajaran baru sekaligus pertama kali dipraktekkan langsung oleh mereka.
"Kami kenalkan ular jenis pohon, ular tanah, dan ular yang menjadi sahabat petani, karena membantu membunuh hama, sama ular piton yang banyak ditemui sama masyarakat. Kami juga ajarkan cara mengetahui ular berbisa atau tidak," jelasnya.
Di musim Kemarau, lanjut dia, tak sedikit ular yang dilaporkan masuk ke rumah mencari tempat yang lembab. Sehingga menimbulkan ketakutan bagi penghuni.
"Ular takut bau wangi menyengat. Kalau takut sama garam itu cuma mitos. Kebersihan rumah menjadi faktor utama. Jika rumah kotor tikus akan masuk dan jadi sarang, kalau tikus banyak, maka dipastikan mengundang ular," bebernya.
"Tikus merupakan makanan ular. Sehingga ular akan mencari keberadaan mangsanya. Oleh karena itu, sebaiknya rumah memasang kapur barus atau bau wangi. Serta yang utama adalah menjaga kebersihan, lantai jangan lupa dipel," tuntasnya.
(febrianto ramadani/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer