Gim pertama akhirnya berhasil diamankan Anthony dengan skor 21-16.
Poin terakhir didapat lagi-lagi karena pukulan backhand Antonsen yang terlalu memanjang ke area belakang.
Anthony memulai gim kedua dengan cukup baik setelah memimpin dua angka di 3-1.
Antonsen sempat menyamakan kedudukan menjadi 3-3. Akan tetapi, Anthony merespons dengan baik pula yang terus melancarkan tekanan.
Bola-bola sulit dari Anthony membuat Antonsen melakukan kesalahan sendiri. Anthony kembali memperlebar keunggulan pada 7-3.
Anthony masih memegang kendali permainan dan cukup tenang meladeni serangan-serangan Antonsen.
Cecaran Anthony yang diakhiri sergapan di depan net membawanya memimpin lima angka pada skor 11-6.
Selepas jeda, Anthony semakin nyaman bermain berkat beberapa kesalahan dari Antonsen yang membantunya unggul tujuh angka pada 14-7.
Sebaliknya Antonsen dibuat serba salah karena banyak pukulannya yang tak menemui sasaran ketika menyerang.
Anthony bahkan mencatatkan keunggulan 10 angka pada skor 19-8.
Antonsen sampai merasa frustrasi karena beberapa kontrol bolanya justru menguntungkan Anthony.
Smes Anthony yang mengarahkan bola ke tengah posisi badan Antonsen membawanya mencatatkan championship point dengan skor 20-9.
Antonsen sempat mencetak empat angka beruntun tetapi sebuah drive yang membentur net memastikan kemenangan Anthony dengan skor 21-13.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman
(tribunmataraman.com /bolasports)