TRIBUNMATARAMAN.COM - Timnas hoki indoor putra Indonesia berhasil meraih medali emas dalam ajang SEA Games 2023 di Kamboja.

Timnas hoki Indonesia berhasil mengalahkan negara raja hoki, Malaysia, dalam pertandingan final dengan skor dramatis 3-3 dan berhasil menang 2-1 pada adu penalti.

Dari seluruh anggota timnas Hoki Indoor tersebut, ada empat atlet dan satu tim pelatih asal Gresik.

Empat atlet hoki indoor putra Indonesia dari Gresik itu adalah Ilham Wiranata, Ferdian Fathur, Andrea Guntara, dan Hendri Firdaus.

Sedangkan satu anggota tim pelatih yang berasal dari Gresik adalah Habibrohim. 

Menurut Habibrohim, saat melawan Malaysia di ajang final hoki indoor, Indonesia sempat tertinggal 3-0.

Namun, dalam empat menit sebelum pertandingan usai, para pemain Indonesia berhasil mencetak tiga gol secara beruntun sehingga skor berubah menjadi imbang 3-3.

"Alhamdulillah, setelah proses yang panjang dan perjuangan semua pengurus pelatih dan atlet kita timnas putra indoor berhasil persembahkan emas untuk negara," kata dia.

Timnas memang sempat tertinggal skor 3-0 sampai di quarter terakhir yaitu quarter 4 dan waktu kurang dari 5 menit skor masih 3-0 untuk Malaysia.

"Lalu kami keluarkan kiper untuk main power play full press serang Malaysia hingga akhirnya bisa menyamakan skor 3-3 itu tinggal 9 detik saja. Dan dilanjutkan penalty shoot out kita menang 2-1. Benar-benar pertandingan yang menguras otak, tenaga, bikin semua orang yang nonton deg-degan. Anak-anak luar biasa ikhtiar juangnya sampai peluit akhir. Kemenangan akhir tersebut tercatat sebagai medali emas perdana bagi Indonesia dalam ajang olahraga hoki," tambahnya.

Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disparekrafbudpora) Gresik, drg Saifudin Ghozali, memuji setinggi langit prestasi medali emas oleh atlet hoki putra Indonesia asal Gresik. Dia berharap prestasi ini dapat memotivasi atlet-atlet muda di Gresik untuk berprestasi lebih tinggi di masa depan.

"SEA Games sendiri adalah ajang multi-olahraga yang diadakan setiap dua tahun dan melibatkan 11 negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia," terangnya.

(willy abraham/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer