Banyak sahabat yang heran lanjut Adi Hidayat, karena di Bulan Rajab sudah berpuasa, namun di Bulan Syaban Rasulullah SAW melakukan puasa yang lebih banyak lagi.
“Lalu sahabat pun mengkonfirmasi tentang kebiasaan puasa Rasulullah SAW di Bulan Syaban, kemudian Rasulullah SAW menjawab, Bulan Syaban itu agung tidak seperti yang kamu bayangkan, Syaban juga punya keistimewaan,” terang Ustadz Adi Hidayat.
Hal yang membuat bulan Sya'ban istimewa adalah amal-amal yang dikerjakan langsung dilaporkan, disampaikan, diangkat kepada Allah SWT.
"Allah maha mengetahui, tanpa dilaporkan pun sebetulnya segala amal kita sudah tahu, tapi ini ingin menunjukkan satu keistimewaan bagaimana malaikat melaporkan amal ibadah kita langsung kepada Allah ditu suatu kebanggaan,” terang Ustadz Adi Hidayat.
Baca juga: Kapan Awal Bulan Syaban 1444 H? Catat Juga Jadwal Malam Nisfu Syaban Lengkap dengan Amalannya
Ia menambahkan, Nabi Muhammad sangat menginginkan ketika amalnya diangkat ia sedang dalam keadaan berpuasa.
Hikmah berpuasa, umat muslim akan terbiasa menjaga dua hal.
Yang pertama dikatakan Ustadz Adi Hidayat adalah menjaga amal shaleh agar konsisten ditingkatkan.
"Karena saat puasa, kita akan senang baca Alquran, senang sedekah, itu sudah otomatis," ujarnya.
Yang kedua, menjaga diri agar terhidnar dari beramal salah.
"Makanya ketika orang yang berpuasa pasti menjaga dari perbuatan maksiat, karena minimal dia takut puasanya batal karena itu orang yang berpuasa amalannya cenderung baik," pungkasnya.
Hukum Puasa di Bulan Sya'ban Diungkap Buya Yahya
Hitungan hari menuju pergantian bulan Rajab ke bulan Sya'ban 1443 Hijriyah.
Sebagaimana halnya di bulan Rajab dan bulan lainnya, umat muslim dianjurkan memperbanyak amal shaleh di bulan Sya'ban.
Di antara amalan yang dapat dikerjakan di bulan Sya'ban adalah puasa.