TRIIBUNMATARAMAN.COM - Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Nganjuk melakukan monitoring evaluasi (Monev) stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP).
Hal itu dilaksanakan untuk menyikapi terjadinya kenaikan harga beras melebihi harga eceran tertinggi (HET) beras medium Rp 9.450 per kilogram.
Kepala DKPP Kabupaten Nganjuk, Yusuf Satrio Wibowo menjelaskan, tim DKPP telah melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke lapangan dan gudang perum bulog di Kabupaten Nganjuk.
Baca juga: Operasi Pasar Beras Murah di Kota Blitar, Beras Medium Dijual Harga Rp 8.600 per Kilogram
Inspeksi dilakkan setelah tim DKPP mengikuti rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang dipimpin oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan bersama Menteri Dalam Negeri secara daring dari Command Center, Pemkab Nganjuk.
Selain sidak, DKPP bersama tim TPID juga melakukan crosscheck ke dua toko penjual beras progam SPHP guna memastikan ketersediaan dan harga beras tetap stabil.
"Dua toko yang dipantu tersebut ada di Jl. A. Yani atau depan Pasar Wage dan toko beras di Pasar Wage," kata Yusuf Satrio Wibowo, kemarin.
Dijelaskan Yusuf Satrio Wibowo, dengan adanya beras program SPHP tersebut masyarakat diberikan kesempatan untuk membeli maksimal dua sak dalam kemasan isi 5 kg.
Harganya sesuai dengan yang tercantum dalam Permendag Nomor 57/M-DAG/PER/8/2017 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Beras.
HET beras untuk wilayah penjualan Jawa, Lampung, dan Sumatera Selatan sebesar Rp 9.450 perkilogram untuk beras medium, dan sebesar Rp 12.800 perkilogram untuk beras premium.
Untuk itu, dikatakan Yusuf Satrio Wibowo, pihaknya mengharapkan masyarakat tidak perlu panik, karena dipastikan ketersediaan pangan khususnya beras untuk enam bulan kedepan di Kabupaten Nganjuk masih aman.
"Ini kami sampaikan sesuai dengan data neraca yang DKPP miliki," ujar Yusuf Satrio Wibowo.
Dan untuk memastikan ketersediaan beras tersebut aman, ungkap Yusuf Satrio Wibowo, Pemerintah Daerah telah membangun lumbung pangan untuk masyarakat Kabupaten Nganjuk. Seperti lumbung pangan di Desa Mlilir Kecamatan Berbek dan lainnya.
Meski demikian, tambah Yusuf Satrio Wibowo, pihaknya mengimbau kepada masyarakat Nganjuk untuk bijak dalam berbelanja. Khususnya berbelanja untuk memenuhi kebutuhan pangan, seperti beras.
"Jangan sampai ada yang melakukan penimbunan. Pastikan antara ketersediaan dengan kebutuhan aman," ucap Yusuf Satrio Wibowo.
Pemkab Nganjuk sendiri, imbuh Yusuf Satrio Wibowo, dengan adanya kenaikan harga beras tersebut dipastikan tidak akan tinggal diam. Pemerintah Kabupaten Nganjuk bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) akan terus melakukan monev dan operasi pasar secara berkelanjutan.
"Sampai kondisi pasar dipastikan ketersedian dan harga beras stabil," tutur Yusuf Satrio Wibowo.
(Achmad Amru Muiz/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer