Travel

Musim Panen Raya di Desa Mlancu Kediri, Saatnya Berburu Durian!

Editor: eben haezer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Durian hasil panen petani di Desa Mlancu, kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri

TRIBUNMATARAMAN.COM - Awal tahun menjadi musim panen raya bagi sebagian besar petani durian, tak terkecuali di Kabupaten Kediri.

Pada momen-momen ini, hampir setiap jalan di wilayah kabupaten maupun Kota Kediri akan berjajar penjual durian pinggir jalan.

Penghasil durian terbesar di Kabupaten Kediri adalah wilayah-wilayah pegunungan. Buah durian yang dihasilkan pun memiliki cita rasa yang berbeda dengan berbagai jenis.

Di kawasan barat Sungai Brantas, daerah penghasil durian unggul dipegang oleh Kecamatan Mojo dan Kecamatan Semen.

Sementara wilayah timur Brantas, Kecamatan Ngancar di lereng Gunung Kelud jadi penghasil durian yang tak kalah enak.

Adapula wilayah Kediri lain yang jadi pemasok durian berkualitas tinggi, yakni Kecamatan Kandangan di lereng Gunung Arjuno. Kawasan ini sekaligus menjadi penghubung antara Kabupaten Kediri dan Kabupaten Malang.

Menariknya, selain durian lokal, terdapat berbagai macam jenis durian yang telah dikembangkan di Kediri, termasuk durian montong, durian musangking, durian podang, durian simas dan lain sebagainya.

Salah satu daerah penghasil durian unggul di Kabupaten Kediri adalah Desa Mlancu, Kecamatan Kandangan. Di desa paling ujung Kabupaten kediri yang berbatasan langsung dengan Kasembon Kabupaten Malang ini, terdapat tanaman durian sekitar 20 ribu Pohon.

"Di sini kalau total semuanya bisa sampai 20 ribu pohon durian. Dan akan menghasilkan ribuan buah setiap harinya saat panen raya," kata Mulyono Kepala Dusun Mlancu, Senin (23/1/2023).

Petani durian tersebut mengatakan, Saat musim panen raya tiba seperti sekarang ini, perhari warga bisa memanen buah durian sebanyak 5.000 buah.

"Sejak awal bulan Januari 2023 kami sudah memulai panen buah durian, karena cepatnya berita melalui media sosial pengunjung setiap hari datang ke desa Mlancu untuk menyerbu buah durian", ungkap Mulyono.

Karena sudah dikenal sebagai kawasan penghasil durian unggul, Desa Mlancu selalu diserbu para pemburu durian setiap musim panen. Tak hanya dari wilayah Kediri, namun dari luar kota pun juga banyak.

"Kalau pemburu durian ke sini tidak hanya datang dari Kediri saja, pengunjung dari luar daerah pun sudah banyak memesan meluai kontak telepon. Setelah dipastikan durian yang mereka pesan ada, bersama rombongan langsung datang ke desa Mlancu", ujar Mulyono.

Mulyono menjelaskan, banyaknya tanaman durian di Desa Mlancu merupakan hasil komitmen warga. Para warga di sana berusaha terus menjaga dan melestarikan tanaman durian tersebut.

Dari hasil tanaman durian ini pula perekonomian warga Desa Mlancu bisa terangkat.

"Ini memang komitmen kami untuk menjaga tanaman-tanaman durian dan melestarikan. Dari tanaman buah durian ini pula dapat mendongkrak perekonomian warga sekitar," papar Mulyono.

Berkat warganya yang sangat getol menjaga lingkungan dan sangat antusias dengan kegiatan penghijauan pada tahun 1990 desa Mlancu pernah meraih gelar Kalpataru tingkat Nasional.

Selain buah durian tanaman produktif yang berhasil dikembangkan didesa Mlancu saat ini adalah tanaman buah alpukat, rambutan, pete, jengkol dan kopi.

Bagi yang belum tahu, Desa Mlancu ini adalah desa kecil diujung timur Kabupaten Kediri yang memiliki segudang potensi alam.

wilayahnya berbatasan langsung dengan kabupaten Malang dan Jombang.

"Tidak perlu khawatir kehabisan stok buah durian, bagi pengunjung masih bisa menikmati lezatnya durian lokal Mlancu hingga akhir bulan April mendatang. Buruan datang ke desa Mlancu, Explore potensi yang ada didesa ini," ajak Mulyono

(luthfi husnika/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer