Septic Tank Keluarkan Gas Berbahaya

Pengakuan Penghuni Rumah yang Septic Tank-nya Mengeluarkan Gas Berbahaya

Editor: eben haezer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rumah dengan septic tank yang mengeluarkan gas berbahaya.

TRIBUNMATARAMAN.COM - Septic tank di rumah seorang warga dusun Joyowiranan, desa Jatisari, kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, mengeluarkan gas dengan aroma menyengat. 

Rumah tersebut baru 5 bulan dihuni oleh Radita Hanggara Dewa. 

Kata dia, gas sudah keluar dari septic tank sejak sebulan lalu. 

Namun dia mengira itu asap biasa dan tak berbahaya. 

"Namun lama kelamaan saya curiga, sampai akhirnya saya menyuruh teman saya untuk memperbaiki soalnya ini di septic tank rumah. Barangkali ada kebocoran," ujarnya.

Saat mencoba diperbaiki, lanjut Radita, temannya menerangkan kalau ternyata tidak bisa diperbaiki secara sembarangan. Jika dipaksa maka menimbulkan ledakan dan berbahaya bagi lingkungan sekitar.

"Dari situ khawatir, bingung, karena baru pertama kali mengalami kejadian ini. Baunya setengah belerang sama gas metana," tuturnya.

"Asap gas terus menerus, tidak berhenti. Meski hujan tapi kalau ada genangan jadi kayak air mendidih," imbuh Radita.

Dirinya juga mengeluhkan, keberadaan gas itu dapat mengganggu pernafasan karena selalu masuk ke dalam rumahnya. Apalagi di sekitar tempat kejadian itu ada warga lanjut usia.

"Septic tank masih bisa digunakan. WC juga tidak ada masalah," tandas Radita.

Disterilkan

Diberitakan sebelumnya, saat ini lokasi rumah itu disterilkan oleh Muspika setempat. Warga dilarang mendekati tempat tersebut. 

Terlihat ada tali rafia berwarna hitam sengaja dipasang, sebagai upaya langkah sterilisasi.

Petugas BPBD Kabupaten Madiun memasang imbauan bertuliskan: 'Dilarang Mendekat, Gas Beracun, Awas Meledak'.

Belum diketahui gas apa yang keluar dari septic tank tersebut serta apa dampaknya. 

Namun hingga berita ini diturunkan, aroma gas masih tercium. 

Petugas kepolisian bersama TNI dan BPBD terus memantau situasi perkembangan kejadian tersebut.

(febrianto ramadhani/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer