Meski demikian, Naraoka tampil lebih solid daripada Axelsen hingga akhirnya menang dengan skor 21-23.

Axelsen masih buntu pada awal gim kedua. Kebangkitan baru ditunjukkannya setelah tertinggal 1-4 dengan mencetak lima poin beruntun.

Meski demikian, Naraoka tidak gentar. Dia kembali menyengat sang juara dunia melalui dua poin dari smes menyilang.

Tekanan dari Naraoka menjebak Axelsen. Koleksi poin Axelsen tidak bertambah sampai interval, 6-11 untuk keunggulan Naraoka.

Axelsen mencoba meredam permainan Naraoka dengan memainkan ritme. Taktiknya berhasil saat skor kembali sama pada 13-13.

Naraoka mendapatkan kesempatan untuk bernapas saat mendapat dua poin dari servis Axelsen yang dinyatakan fault dan kesalahan lawan yang mengubah skor menjadi 14-16.

Axelsen kembali menyamakan skor pada 17-17. Sang raja kembali berkuasa tetapi Naraoka melakukan kudeta dengan smes tak terduga.

Naraoka mendekatkan diri dengan kemenangan pada 17-19. Sayangnya, lagi-lagi dia kurang tenang sehingga Axelsen langsung menyamakan angka.

Momentum berpindah ke Axelsen. Setelah mendapatkan game point duluan, Axelsen mendapat jalan ke gim tambahan dari smes Naraoka yang membentur net.

Pertandingan masih berjalan dengan seimbang pada gim ketiga. Kali ini Naraoka lebih agresif dalam menyerang tetapi Axelsen juga mahir dalam bertahan.

Pola bertahan-lalu-menyerang lebih berhasil bagi Axelsen. Axelsen tak lagi terlihat terdesak hingga unggul 11-7 saat interval.

Naraoka sejatinya masih terus melawan. Akan tetapi, jarak poin yang besar ini cukup sulit untuk dipangkasnya.

Margin poin terus melebar. Kesalahan lain dari Naraoka menghasilkan match point bagi sang juara bertahan pada 20-13.

Naraoka belum habis. Juara Vietnam Open 2022 ini masih menekan Axelsen dengan mencetak lima poin dari serangannya.

Apes, perjuangan Naraoka berakhir setelah kalah dalam adu netting dengan Axelsen. Axelsen segera merayakan kemenangannya dengan berlari ke belakang dan merebahkan diri.