Reporter: Willy Abraham
TRIBUNMATARAMAN.com | GRESIK - Cuaca buruk di perairan sekitar Pulau Bawean, Gresik, membuat seorang anak buah kapal (ABK) tongkang bermuatan tiang pancang dan tiang listrik meninggal dunia.
Korban tewas di atas kapal tongkang dengan kondisi luka akibat tingginya ombak.
ABK malang itu adalah Mahmud (32) warga Kota Medan, Sumatera Utara.
Dia adalah ABK di kapal TB Baiduri A yang menarik tongkang MR 01 bermuatan tiang pancang dan tiang listrik.
Kapal berangkat dari pelabuhan Gresik Jumat (8/7/2022) pagi menuju pelabuhan Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan.
Sekitar pukul 14.37, kapten Kapal Tug Boat MR 801, Basuni tiba-tiba mendengar dentuman.
Dentuman berasal dari tiang pancang dan tiang listrik yang jatuh dari tongkang karena diterjang ombak besar.
Kapten berusaha hendak menyelamatkan tongkang dalam kondisi miring.
Kapten kapal berusaha memutar balikkan kapal tug boat menyelamatkan crew di kapal tongkang. Dua crew Ririn dan Abdur Rahman menceburkan diri ke laut berhasil selamat.
Kanit Satpolairud Bawean, Bripka Sodiq Susanto mengatakan kira kira 40 mil dari pulau Bawean pada koordinat 05-29-2575 -113-21- 475. Karena ombak pada waktu itu cukup besar muatan tersebut banyak jatuh ke laut dan menimpa salah satu crew tongkang.
"Korban terjepit di crane tongkang dan meninggal dunia di tempat," ucapnya, Senin (11/7/2022).
Kondisi tongkang masih tertinggal di Perairan Bawean. Petugas bersama nelayan setempat membantu evakuasi TB beserta crew ke daratan pulau Bawean di Pelabuhan Sangkapura.
"Korban sudah dilarikan ke RS Ibnu Sina Gresik," imbuhnya.