Laporan Wartawan Tribun Mataraman Network Willy Abraham
TRIBUNMATARAMAN.com | GRESIK - Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Gresik mencatat ada tujuh desa terdampak banjir rob pada hari ini.
Akibatnya Ratusan rumah milik warga tergenang air rob.
Jumlah ini lebih banyak dari hari kemarin. Kepala BPBD Kabupaten Gresik Tarso Sagito mengatakan, pasang laut terjadi pada hari Kamis (16/6/2022) sekitar pukul 09.00 sampai 13.00.
"Puncak pasang terjadi pukul 11.00. Pasang laut pada hari ini lebih tinggi dibanding hari Rabu, 15 Juni 2022 kemarin," kata Tarso.
Berdasarkan hasil monitoring, Kecamatan Manyar di Desa Banyuwangi jalan lingkungan sepanjang 2000 meter tergenang 30 sentimeter. Sebanyak 280 rumah warga tergenang 20 sentimeter. 60 Ha Tambak tergenang, dua musala dan dua sekolah tergenang sampai 20 sentimeter.
Kemudian di Kecamatan Kebomas, Desa Sukorejo sebanyak 25 rumah tergenang sampai 25 sentimeter, satu warung tergenang dan jalan lingkungan sepanjang 50 meter tergenang sampai 40 sentimeter.
Di wilayah utara, Kecamatan Ujungpangkah ada dua desa yang terdampak. Desa Pangkah Wetan, jalan lingkungan sepanjang 300 meter tergenang sampai 20 sentimeter. Desa Pangkah Kulon Jalan Lingkungan sepanjang 800 meter tergenang sampai 25 sentimeter.
Paling parah di Pulau Mengare Kecamatan Bungah, Desa Tajung Widoro sebanyak 20 Rumah tergenang sampai 20 sentimeter, TPI tergenang 20 sentimeter, jalan lingkungan sepanjang 300 meter tergenang sampai 30 sentimeter dan 317 Ha Tambak tergenang.
Kemudian di Desa Kramat, 50 Ha Tambak tergenang. Tanggul tambak yang berbatasan langsung dengan laut dalam kondisi kritis, sebagian sudah jebol terdampak pasang Laut dan terkena ombak.
Terakhir, di Desa Watuagung sebanyak 264 Ha Tambak tergenang. TPI tergenang 40 sentimeter dan JPD sepanjang 300 M tergenang sampai 15 sentimeter.
"Kami terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah Desa terdampak. Monitoring dampak Banjir Rob dan monitoring pasang surut laut," imbuhnya.