Berita Trenggalek

PMK Meluas, Ratusan Sapi di Trenggalek Terpapar, Beberapa Mati dan Dipotong Paksa

Penulis: Aflahul Abidin
Editor: eben haezer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas saat mengambil sampel dari sapi yang terpapar PMK di Kabupaten Trenggalek.

TRIBUNMATARAMAN.com | TRENGGALEK - Kasus penyakit kuku dan mulut di Kabupaten Trenggalek makin meluas.

Dalam sepekan, jumlah sapi yang terpapar bertambah ratusan.

Kasus kematian hewan ternak akibat PMK juga mulai terjadi.

Data terakhir Rabu (14/6/2022), jumlah sapi yang terinfeksi PMK sebanyak 254 sapi terpapar PMK.

Padahal pada pekan sebelumnya, jumlah sapi yang terpapar masih sekitar 50-an ekor.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Kabupaten Trenggalek, Ririn Hari Setiani menjelaskan, kasus kematian sapi juga mulai muncul di Kabupaten Trenggalek.

Dari total sapi terinfeksi, 3 di antaranya mati. 

"Selain itu ada dua sapi yang dipotong paksa. Itu karena sapinya sudah cukup parah kondisinya. Sudah lepas kuku," sambung Ririn, Rabu (15/6/2022).

Menurut Ririn, penularan PMK banyak ditemukan dari interaksi jual beli pedagang dan bakul hewan ternak.

Selain itu, penularan juga berasal dari lingkungan sekitar sapi terpapar PMK.

Ririn mengakui, meluasnya kasus PMK membuat petugas kesehatan hewan cukup kewalahan.

Mereka harus datang ke tiap sapi terpapar untuk memberikan antibiotik, analgesik, dan multivitamin ke hewan ternak itu.

"Karena petugas kami juga terbatas, ya. Tapi setiap ada laporan kasus, kami tetap mendatangi," sambungnya.

Selain bertambah banyak, jenis sapi yang terpapar PMK juga bertambah banyak.

Sebelumnya, sapi yang tertular PMK di Kabupaten Trenggalek hanya sebatas sapi potong.

"Sekarang sapi perah juga sudah ada yang terjangkit," imbuh Ririn.

Kabupaten Trenggalek memiliki beberapa sentra sapi perah. Salah satu yang terbesar ada di Kecamatan Bendungan.

Infeksi PMK pada sapi perah juga banyak ditemukan di daerah itu.