Berita Lumajang

Pagebluk PMK Meluas di Lumajang, Sudah 1.000 Lebih Sapi Terinfeksi Belum Ada Solusi dari Pemda

Editor: Anas Miftakhudin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sapi mendadak mati akibat tertular wabah penyakit mulut dan kuku.

Beberapa hari lalu, tim satgas juga terlihat turun ke desa-desa.

Mereka membagikan obat antibiotik kepada warga agar diberikan kepada hewan ternak yang tertular PMK.

Namun, sejauh ini langkah tersebut belum terbukti bisa maksimal memutus rantai penularan PMK.

Dugaannya, jumlah obat-obatan yang disebar belum memenuhi kebutuhan sapi hingga masa pemulihan.

Selain itu, diyakini kuat zat formula untuk membunuh virus belum beredar. Karena  kabarnya Kementerian Pertanian baru mulai menyalurkan vaksin pada minggu depan.

"Besok saya akan koordinasi dengan seluruh kepala desa dan camat mengurai solusi PMK di masing-masing wilayah," pungkasnya.


Kapolres Lumajang Usulkan Lockdown

Kapolres Lumajang AKBP Dewa Putu Eka Dermawan mengusulkan pemberlakuan lockdown kepada pemerintah setempat untuk mengatasi sapi di Kabupaten Lumajang yang terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK).

Langkah tersebut diusulkan sebagai solusi untuk menekan penularan wabah.

"Pemda agar memberlakukan lockdown untuk arus lalu lintas perdagangan hewan ternak," ujar AKBP Dewa Putu Eka Dermawan, Rabu (18/5/2022).

Berdasarkan pengamatan kata kapolres, karakter penularan virus PMK menyebar sangat cepat.

Semenjak wabah ini mencuat pada awal Mei lalu, hingga sekarang jumlah sapi yang terpapar sudah mencapai 604 ekor. Bahkan, ada 10 ekor di antaranya dilaporkan mati mendadak. 

"Dari hasil pantauan di lapangan dan perkembangan wabah PMK terus bertambah. Saya rasa tidak perlu menunggu SE dari Kementerian Pertanian tentang wilayah Lumajang dinyatakan wabah. Tapi berdasar fakta banyaknya ternak sapi yang terpapar PMK, Pemda harus segera buat surat ke provinsi dan Mentan untuk bisa memberlakukan lockdown," kata Kapolres.

Menurut AKBP Dewa Putu, ketika Lumajang menerapkan lockdown itu artinya pasar hewan harus ditutup.

Saat itulah Dinas Peternakan bisa maksimal melakukan sterilasasi pasar dengan penyemprotan disenfektan. 

Halaman
123