Laporan Wartawn Haorrahman
TRIBUNMATARAMAN.com | BANYUWANGI - Mengantispasi kepadatan saat arus mudik lebaran 2022, ASDP Banyuwangi menyiapkan tiga skenario menghindari penumpukan kendaraan bermotor di lintas Ketapang-Gilimanuk.
ASDP Banyuwangi menyiapkan 44 kapal, namun 28 kapal yang dioperasikan tiap hari.
“Dari 44 kapal yang ada tersebut, yang di operasikan setiap hari sejumlah 28 armada. Semantara 16 kapal lainnya sebagai cadangan,” kata General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang-Gilimanuk, Hasan Lessy, dalam Rakor ASDP bersama sejumlah stakeholder terkait pelabuhan di Kantor ASDP Cabang Ketapang, Banyuwangi, Rabu (20/4/2022).
Baca juga: Pendaftaran Mudik Gratis Pemprov Jatim Dibuka Mulai Besok, Begini Caranya
Hadir dalam Rakor tersebut dari pihak kepolisian, TNI, Kantor Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Ketapang, Gapasdap, Dinas Perhubungan dan beberapa instansi lain.
Skenario tersebut adalah normal, padat dan sangat padat.
Baca juga: Walikota Kediri Larang ASN Pemkot Kediri Mudik Bawa Mobil Dinas
“Untuk kondisi normal di operasikan 28 kapal. Jika situasi arus mudik terpantau padat, maka ditambah dua unit kapal yang dioperasikan," kata Hasan.
"Apabila kondisi di penyeberangan lintas Jawa-Bali sangat padat, maka kembali ditambah dua armada kapal,” tambah Hasan.
Selain itu kata Hasan, waktu bongkar muat kapal juga dipersingkat.
Apabila kapal sudah penuh dengan penumpang maka langsung diberangkatkan, sehingga tidak lagi disesuaikan dengan jadwal keberangkatan.
“Apabila kondisi pelabuhan benar-benar sangat padat, maka semua kapal besar dioperasikan yang tentunya berkoordinasi dengan BPTD selaku pihak yang bertanggung jawab dengan pengoperasian kapal,” jelasnya.
Disampaikan Hasan, tidak hanya memaksimalkan operasional kapal, pihaknya juga melengkapi sarana prasarana di darat untuk kenyamanan pemudik.
“Kami siapkan mushollah, toilet yang bersih juga mobil ambulance untuk mengantisipasi adanya pemudik yang mengalami sakit. Kami prediksi peningkatan penumpang di masa angkutan lebaran kali ini sebesar 10 persen di banding tahun lalu saat pandemi,” imbuhnya.
Lebih lanjut Hasan Lessy mengungkapkan saat ini tengah dilakukan perbaikan dermaga MB 1 untuk mengantisipasi terjadinya berbagai hal yang tidak diinginkan saat berlangsungnya angkutan lebaran.
“Tapi kami pastikan, pengerjaan dermaga MB 1 selesai pada 22 April 2022 mendatang,” ungkap Hasan.
Sementara Koordinator Satuan Pelayanan Pelabuhan, Rocky Surentu menambahkan, untuk mengantisipasi adanya penumpukan kendaraan pemudik saat kondisi penyeberangan sangat padat, waktu bongkar muat kapal dipersingkat dari yang semula 32 menit menjadi 28 menit. “Kami juga akan tambah armada kapal yang dioperasikan,” kata Rocky.