Berita Sumenep

Terduga Begal di Sumenep Ditembaki Polisi Dari Jarak Dekat, Keluarga Tidak Ikhlas dan Akan Menuntut

Editor: eben haezer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkap layar video viral polisi menembaki pengendara motor bersenjata tajam di kabupaten Sumenep, Madura.

Reporter: Ali Hafidz Syahbana

TRIBUNMATARAMAN.com | SUMENEP - Keluarga Herman, terduga begal yang tewas ditembak polisi di Kabupaten Sumenep, Madura, mengaku tidak ikhlas dan akan menuntut polisi yang melakukan penembakan dari jarak dekat itu. 

Ahsan, paman korban (Herman) menilai bahwa tindakan oknum polisi berpakaian preman itu sangat tidak manusiawi.

Sebab kata Ahsan, sudah jelas-jelas almarhum Herman sudah tidak bisa melawan tersungkur tetap saja ditembak hingga nyawanya hilang.

Apalagi katanya, dugaan yang dituduhkan tersebut belum dibuktikan kesalahannya secara hukum, namun ditindak secara brutal.

"Atas penembakan terhadap keluarga kami, saya nilai sangat tidak wajar dan tidak manusiawi," kata Ahsan, Selasa (15/3/2022).

Baca juga: Polisi Dituding Melanggar HAM Karena Menembaki Begal yang Sudah Tak Berdaya Hingga Tewas

Ia mengaku tidak akan tinggal diam atas tewasnya almarhum Herman tersebut.

Dalam waktu dekat keluarga akan menempuh jalur hukum.

Rafidi, salah satu tetangga almarhum Herman ini juga menilai hal yang sama bahwa tindakan oknum polisi berpakaian preman itu sudah tidak wajar.

Menurutnya, penembakan itu semestinya dilakukan sesuai kebutuhan, bukan berkali-kali hingga meninggal dunia.

Dari pengakuan Rafidi ini, korban Herman mengalami enam luka tembak, yaitu di dada, paha, betis dan lainnya

Ia menyatakan siap menjadi saksi bahwa almarhum Herman tidak pernah melakukan tindakan yang menjengkelkan, apalagi sampai melakukan pembegalan.

"Orang tersebut murni karena dalam kondisi stres," kata Rafidi.

Untuk diketahui, almarhum Herman sudah dikebumikan sekitar pukul 13.23 WIB di Desa Ellak Laok, Kecamatan Lenteng.

Sebab, lokasi tersebut merupakan perbatasan antara Desa Gadu Timur dengan Desa Ellak Laok, Kecamatan Lenteng Sumenep.