TRIBUNMATARAMAN.COM - Berikut update Covid-19 di Jawa Timur hari ini, Rabu (5/1/2021).
Simak juga update PPKM Jatim yang disampaikan Gubernur Khofifah Indar Parawansa di tengah penyebaran varian Omicron yang semakin meluas.
Melansir laman infocovid19.jatimprov.go.id, Jawa Timur mendapat tambahan 17 kasus baru.
Baca juga: Inflasi Kota Kediri Tahun 2021 Lebih Rendah dari Inflasi Nasional dan Jatim
Wilayah dengan penambahan kasus baru yakni Kabupaten Malang dengan 4 kasus baru dan Kota Surabaya dengan 3 kasus baru.
Adapun varian Omicron sendiri sudah terdeteksi pada dua pasien di Surabaya yang memiliki riwayat perjalanan dari Bali.
Penambahan kasus positif di Jawa Timur juga diimbangi dengan penderita yang dinyatakan sembuh.
Sebanyak 24 pasien telah dinyatakan terbebas dari virus corona.
Dengan demikian, kasus aktif di Jawa Timur berkurang 7 kasus dan menyisakan 92 kasus aktif.
Sedangkan tak tercatat adanya korban meninggal hari ini.
Berikut update Covid-19 di Jawa Timur selengkapnya.
Kasus konfirmasi: 400.116 (+7)
Sembuh: 370.278 (+23)
Kasus aktif: 92 (-7)
Meninggal: 29.746 (0)
Kendati kasus Covid-19 di Jawa Timur cukup terkendali, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan prokes, terlebih kini varian Omicron telah masuk di wilayah Jawa TImur.
Update PPKM Jatim, 18 Kab/Kota Level 1,
Kementerian Dalam Negeri menerbitkan Instruksi Mendagri Nomor 1 Tahun 2022 tentang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3, Level 2 dan Level 1 Covid-19 di Jawa dan Bali.
Untuk Jawa Timur saat ini yang masuk dalam kategori level 1 terdapat sebanyak 18 kabupaten/kota.
Diantaranya, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Ngawi, Kota Surabaya, Kota Mojokerto, Kota Kediri, Kota Blitar, Kabupaten Jombang, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Tuban, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Lamongan, Kota Pasuruan, Kabupaten Gresik, dan Kabupaten Bojonegoro.
Sedangkan untuk level 2 sebanyak 16 kabupaten/kota.
Antara lain Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Magetan, Kabupaten Madiun, Kabupaten Lumajang, Kota Probolinggo, Kota Malang, Kota Madiun, Kota Batu, Kabupaten Kediri, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Blitar, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Malang dan Kabupaten Jember.
Kemudian yang menerapkan level 3 sebanyak 4 kabupaten/kota.
Antara lain Kabupaten Sumenep, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, dan Kabupaten Bangkalan.
Atas capaian tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat untuk tidak abai pada penerapan protokol kesehatan. Serta mempercepat vaksinasi.
"Meski banyak yang masuk dalam kategori PPKM Level 1, kita tetap tidak boleh lengah. Disiplin prokes harus tetap dilakukan," ungkap Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi Selasa (4/1/2022) sore.
Selain menerapkan prokes ketat dan mempercepat vaksinasi, Gubernur Khofifah juga mengimbau masyarakat untuk membatasi mobilitasnya.
Utamanya, dengan terkonfirmasinya varian Omicron yang ada di Jatim. Untuk itu, dirinya juga meminta masyarakat untuk tidak panik dan tetap memastikan situasi kondusif.
"Penularannya memang tidak bisa dihindari. Sehingga saya minta masyarakat untuk tidak panik dan membatasi mobilitas," katanya.
Secara khusus, Khofifah sapaan akrab Gubernur Jatim ini juga mengharapkan masyarakat bisa menjadi agen-agen persuasif yang bisa mengajak masyarakat sekitarnya untuk segera mendapatkan dosis vaksinnya.
"Saya mohon untuk masyarakat yang belum mendapatkan dosis vaksinnya, bisa segera datang ke fasilitas layanan kesehatan terdekat," tutur Khofifah.
Mantan Menteri Sosial RI ini juga kembali menegaskan, meski covid-19 di Jatim relatif terkendali, dirinya meminta masyarakat untuk tidak melakukan euforia.
Untuk tenaga kesehatan yang brrtugas di lapangan, Khofifah juga mengatakan untuk memperkuat pelaksanaan 3T (testing, tracing dan treatment).
"Intervensi khusus 3T ini harus di lanjutkan dan harus dipastikan memenuhi target yang ditentukan. Testing dilakukan dengan target positivity rate <5>
Dirinya melanjutkan, bahwa pelaksanaan PPKM Mikro merupakan kunci keberhasilan pengendalian situasi covid-19 di Jatim. Sehingga, penerapan pembatasan ini harus dilakukan secara ketat.
"Kita sudah membentuk tim seperti dulu saat gelombang kedua (varian delta). Pemulangan PMI pun diawasi ketat," ujarnya
"Untuk yang di wilayah Kelurahan, RT dan RW mohon untuk menegakkan kembali PPKM Mikro di wilayahnya," imbuhnya.
Diakhir, Khofifah mengimbau masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaannya dalam kegiatan sehari-hari.
"Aktif melaporkan ke petugas jika memang ada kerabat atau tetangga terdekat ada yang pulang dari bepergian, lalu juga menerapkan disiplin protokol kesehatan. Tetap laksanakan juga 5M," tandas Khofifah.