TRIBUNMATARAMAN.COM - Masyarakat mengungkapkan kekecewaannya ke Kementrian Pemuda dan Olahraga ( Kemenpora) melalui media sosial.
Hal itu merupakan buntut tidak berkibarnya bendera merah putih saat Indonesia juara Thomas Cup 2020 yang digelar di Denmark.
Sebagai gantinya, Indonesia mengibarkan bendera Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia atau PBSI pada Minggu (17/10/2021).
Kejadian itu tentu menjadi sorotan banyak pihak, kenapa kejadian seperti itu bisa terjadi.
Baca juga: Sosok Bos Indomaret Yan Bastian yang Tewas Karena Kecelakaan di Tol Cipularang, Dikenal Ramah
Diwartakan sebelumnya, Indonesia mendapat sanksi tegas dari WADA atau Badan Antidoping Dunia karena tidak patuh dalam menerapkan program pengujian yang efektif.
Selain dilarang mengibarkan bendera merah putih dalam berbagai kejuaraan dunia selain Olimpiade, Indonesia juga tidak bisa menjadi tuan rumah kejuaraan regional hingga dunia selama penangguhan.
Selain itu, Indonesia juga dianggap tidak memenuhi syarat untuk duduk sebagai anggota dewan di komite akibat sanksi tersebut.
Alhasil tercorengnya momen manis Indonesia membawa pulang kembali gelar juara Piala Thomas itu dikritik banyak pihak.
Kritikan pedas netizen Indonesia lebih banyak mengarah kepada pemerintah Indonesia.
Kemenpora seharusnya bisa lebih bertindak sigap dan bertanggungjawab agar bisa meloloskan Indonesia dari sanksi tersebut.
Kemarahan dan kekecewaan netizen pun memenuhi kolom komentar media sosial milik Kemenpora.
Dalam postingan ucapan selamat yang diunggah oleh Kemenpora pun mendapatkan sorotan publik.
"Buka hatimu Pak ,sadar akibat rugi telat membuat memorandum karena sanksi," tulis @ridwant***.
"Bukan merah-putih yang berkibar lhoo, apa ga maluu nih kemenpora?," sindir @saf***.
"Mohon untuk kasus tes doping segera diselesaikan Pak. Kasihan atlet2nya," ungkap @kismi*****.
"Gimana masalah dengan wada pak? Sudahkah d tangani?," geram @nike*****.
"Benerin dulu lembaga dopingnya!!!!!," tegas @mwah****.
"Susah2 juara, eh gabisa ngibarin bendera," tulis @san****.
Taufik Hidayat Komentar Menohok: Kacau Dunia Olahraga
Selain warganet, Taufik Hidayat juga turut memberikan komentar pedas terkait peristiwa tersebut.
Taufik Hidayat menyayangkan peran pemerintah dalam menangani permasalahan itu.
Peraih emas Olimpiade Athena 2014 itu mengkritik habis-habisan pemerintah Indonesia dalam menyelesaikan masalah sanksi dari WADA.
Taufik Hidayat secara khusus melabrak LADI, Menpora, KONI, dan KOI yang dianggap gagal memberikan solusi atas penyelesaian masalah doping.
"Selamat piala thomas cup kembali ke INDONESIA, terimakasih atas kerja kerasnya team Bulutangkis indonesia," tulis Taufik Hidayat melalui instagram pribadinya @taufikhidayatofficial.
"Tapi ada yg aneh bendera merah putih gak ada? Di ganti dengan bendera PBSI,".
"Ada apa dengan LADI dan pemerintah kita? Khususnya Menpora Koni dan Koi? Kerjamu selama ini ngapain aja?," lanjutnya.
Lebih lanjut, Taufik Hidayat mengingatkan pemerintah Indonesia agar lebih sensitif dalam menanggapi insiden seperti itu.
Bahkan, legenda tunggal putra Indonesia itu menganggap larangan berkibarnya bendera merah putih bisa menjadi kekacauan bagi dunia olahraga tanah air ketika mentas di kancah internasional.
"Jangan ngarep jadi Tuan rumah olympic or piala dunia, urusan kecil aja gak bisa beres," geram Taufik.
"Kacau dunia olahraga ini," tutupnya.
Sebelumnya, Tim Thomas Cup Indonesia berhasil menyabet gelar juara di ajang Thomas Cup 2020, Minggu (17/10/2021).
Bukan perjuangan mudah bagi Jonathan Christie dkk untuk mengambil gelar tersebut karena harus berhadapan dengan Denmark di semifinal dan China di final.
Tim Merah Putih menang 3-0 atas juara bertahan China, yang disumbangkan oleh ANthony Sinisuka Ginting, Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dan Jonatan Christie.
Anthony Ginting menang setelah bertarung tiga gim melawan Lu Guang Zu dengan skor 18-21, 21-14, 21-16.
Lalu, Fajar/Rian hanya membutuhkan dua gim saja untuk menumbangkan He Ji Ting/Zhou Hao Dong dengan skor 21-12, 21-19.
Sementara itu, Jonatan Christie menjadi penentu kemenangan Indonesia setelah menang melawan Li Shi Feng dengan skor 21-14, 18-21, 21-14.
Keberhasilan Indonesia di Piala Thomas 2020 disambut gembira oleh semua personel tim.
Kemenagan ini adalah gelar pertama Indonesia di turnamen beregu putra dua tahunan itu sejak edisi 2002.