Bus Bobotoh Diserang Oknum PSIM

Operator Liga Sudah Larang Suporter Away, Oknum Bobotoh Tetap Nekat Datang ke Jogja

Operator Super League Indonesia sudah mengeluarkan instruksi larangan suporter bola away, namun oknum Bobotoh Persib Bandung tetap nekat away

Editor: faridmukarrom
Kolase Istimewa
Sisi kiri Direktur Utama Operator Liga Super League Indonesia Ferry Paulu dan sisi kanan kerusuhan bus suporter Persib Bandung diserang oknum PSIM usai laga PSIM vs Persib Bandung di Jogja pada Minggu (25/8/2025). 

Salah satu faktornya lantaran pertandingan terakhir di Liga 1 musim lalu yang mempertemukan Persib Bandung dengan Persis Solo berjalan chaos.

Oknum suporter Persib menunjukkan antusiasme berlebihan saat merayakan gelar juara tim kesayangannya dengan memasang flare dan berlarian memasuki lapangan hingga membuat fasilitas Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) rusak.

Padahal, laga tersebut juga dihadiri oleh delegasi FIFA.
FIFA Larang Suporter Away

Operator sebenarnya sudah berupaya untuk menghadirkan kembali suporter tandang pada kompetisi musim 2025-2026.

Klasifikasinya dibagi menjadi tiga. I.League juga sudah berkoordinasi dengan pihak Kepolisian.

Namun, usaha tersebut dipastikan tak berlanjut. Pasalnya, Ferry mengatakan permohonan I.League untuk menghadirkan suporter tim tamu telah ditolak FIFA.

Kepastian tersebut didapat setelah induk federasi sepak bola dunia itu membalas surat yang dilayangkan oleh pihaknya pada Selasa (5/8/2025).

Pada surat balasan tersebut, FIFA masih melarang suporter untuk awaydays di Super League 2025-2026.

"Semalam I.League sudah berkomunikasi dengan FIFA untuk meminta persetujuan," kata Ferry setelah konferensi pers National Dispute Resolution Chamber (NDRC) di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, Rabu (6/8/2025).

"FIFA masih akan melihat sampai sejauh mana upaya dari I.League untuk menghadirkan penonton. Jadi per hari ini, FIFA masih belum mengizinkan," jelas dia.

Lebih lanjut, Ferry menegaskan bahwa pelarangan ini setidaknya masih akan berlaku hingga putaran pertama.

"Bisa jadi mungkin 3–4 bulan yang akan datang. Mudah-mudahan sampai putaran pertama," kata pria 61 tahun itu.

Kendati demikian, operator kompetisi itu masih belum menyerah untuk mengupayakan kehadiran suporter away.

Ferry mengatakan pihaknya akan terus membangun sinergi positif dengan suporter, termasuk soal edukasi, untuk memberi bukti nyata kepada FIFA.

"Masih ada pendalaman dan kami akan melakukan edukasi. Kemudian juga akan berinteraksi banyak dengan suporter-suporter untuk bisa mendapatkan, paling tidak bahwa kami sudah baik," kata Ferry.

"Kalau sudah baik, nanti kami akan melakukan terobosan kembali dan minta permohonan izin kembali dari FIFA," imbuhnya.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman

(tribunmataraman.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved