Karnaval Desa Ricuh di Jombang
Kericuhan di Karnaval Desa Tanggalrejo Jombang Ternyata Dipicu Hal Sepele
Kericuhan di karnaval desa di Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, rupanya dipicu hal sepele
Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Sri Wahyuni
TRIBUNMATARAMAN.COM I JOMBANG - Kericuhan di karnaval desa di Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, rupanya dipicu Hal sepel.
Kericuhan itu terjadi di karnaval Desa Tanggalrejo, Kecamatan Mojoagung, masih dalam rangkaian peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Bentrokan antar warga yang terjadi panda karnaval Minggu (24/8/2025) sore itu dipicu oleh hal sepele, yakni kesalahpahaman saat regu peserta memasuki garis finis.
Kapolsek Mojoagung, Kompol Yogas, mengungkapkan peristiwa itu bermula ketika peserta dari Dusun Kalibening tiba di garis akhir karnaval yang berada di wilayah Dusun Semen.
“Regu pertama dari Kalibening sudah masuk dengan lancar, tetapi saat regu kedua hendak masuk, muncul gesekan dengan warga Semen. Dari situlah terjadi adu mulut dan kemudian berujung perkelahian,” ucapnya, Senin (25/8/2025).
Akibat adu argumen yang tak terkendali, seorang warga Semen, Mochamad Novianto, terlibat pemukulan terhadap Iwan, warga Kalibening.
Insiden itu juga membuat Riski Sona, warga lain yang berada di lokasi, ikut terkena pukulan. Situasi pun semakin panas hingga akhirnya meluas menjadi keributan massal.
Selain kesalahpahaman antarwarga, faktor lain yang diduga memperkeruh keadaan adalah pengaruh minuman keras.
Beberapa saksi mata menyebut sejumlah pemuda yang ikut dalam kerumunan terlihat dalam kondisi tidak sepenuhnya sadar.
“Kalau dari informasi warga, memang ada yang mabuk. Itu yang membuat emosi gampang tersulut,” kata salah seorang warga setempat.
Baca juga: Soma Chicken Tulungagung Memilih Layanan QRIS dan Payroll CIMB Niaga, Lebih Mudah dan Menguntungkan
Rekaman amatir yang tersebar di media sosial semakin memperjelas kondisi tersebut.
Dalam video berdurasi tiga menit tampak peserta karnaval yang masih mengenakan kostum terlibat baku pukul.
Suasana ricuh itu baru mereda setelah aparat TNI dan Polri turun tangan melerai.
Setelah kejadian, para pihak yang bertikai langsung dibawa ke Mapolsek Mojoagung untuk menjalani mediasi.
“Syukurlah, semuanya bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Kedua belah pihak sepakat berdamai dan tidak melanjutkan ke jalur hukum,” tegas Kapolsek.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.