Berita Terbaru Kabupaten Kediri
Ngopi Bareng Sopir Truk, Satlantas Kediri Tekan Risiko Kecelakaan Akibat Muatan Berlebih Kediri
Operasi Patuh Semeru 2025, Satlantas Kediri Edukasi Sopir Truk Agar Tak Bawa Muatan Berlebih
Penulis: Isya Anshori | Editor: faridmukarrom
TRIBUNMATARAMAN.COM | KEDIRI - Di balik kerasnya dunia jalanan, ada upaya lembut yang dilakukan oleh Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Kediri.
Mereka tidak hanya menindak, tapi juga mengedukasi para sopir angkutan barang agar lebih peduli terhadap keselamatan.
Salah satunya dengan menggelar diskusi santai sambil ngopi bersama para pengemudi truk dalam program “Polantas Menyapa”.
Kegiatan ini menjadi bagian dari Operasi Patuh Semeru 2025 yang digelar serentak mulai 14 hingga 27 Juli 2025.
Baca juga: Ribuan Pelanggaran Terjadi di Minggu Pertama Operasi Patuh Semeru 2025 di Tulungagung
Fokus utamanya adalah mencegah pelanggaran Over Dimension Over Load (ODOL), yaitu membawa muatan yang melebihi kapasitas kendaraan.
Kasat Lantas Polres Kediri, AKP I Made Jata Wiranegara, menegaskan bahwa kendaraan yang membawa muatan berlebih sangat rentan menimbulkan kecelakaan fatal.
“Risikonya besar sekali. Maka dari itu, kami ajak para sopir untuk tidak memaksakan muatan. Lebih baik rugi sedikit daripada kehilangan nyawa,” ujar AKP Jata, Selasa (22/7/2025).
Ia menambahkan, penindakan terhadap pelanggaran ODOL akan diberlakukan secara tegas selama Operasi Patuh berlangsung.
Namun, Satlantas lebih dulu mengedepankan edukasi. Sejak awal Juni 2025, mereka telah melakukan sosialisasi masif, dilanjutkan masa peringatan hingga 13 Juli. Baru kemudian diterapkan sanksi tilang bagi pelanggar.
Yang menarik, pendekatan yang dilakukan Satlantas tidak melulu kaku dan formal.
Lewat program Polantas Menyapa, para petugas turun langsung ke terminal dan pangkalan truk, menyapa sopir-sopir yang tengah beristirahat.
Obrolan santai ditemani secangkir kopi menjadi momen yang dimanfaatkan untuk menyampaikan pesan keselamatan berkendara.
“Kadang kami ngobrol sambil becanda, tapi tetap kami selipkan edukasi. Misalnya, soal bahaya ODOL, pentingnya sabuk pengaman, dan tidak mengemudi dalam kondisi lelah,” tambahnya.
Tak hanya itu, para petugas juga mengenalkan kembali Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Penekanan diberikan pada pentingnya keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas yang sering disingkat Kamseltibcar Lantas.
Melalui pendekatan yang lebih manusiawi ini, Satlantas berharap para sopir tak lagi melihat polisi sebagai ancaman, tetapi sebagai mitra dalam menjaga keselamatan.
“Para sopir ini adalah tulang punggung logistik. Kalau mereka selamat, kita semua juga diuntungkan. Jadi kami ingin mereka menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas,” kata AKP Jata.
Operasi Patuh Semeru 2025 sendiri mengedepankan tiga strategi utama, yaitu preemtif (edukasi), preventif (pencegahan), dan represif (penindakan). Satlantas juga menggandeng Dinas Perhubungan untuk memperkuat sinergi di lapangan.
Selain ODOL, fokus penindakan juga diarahkan pada pelanggaran yang berdampak langsung pada keselamatan, seperti knalpot bising, tidak memakai helm atau sabuk pengaman, dan pengendara di bawah umur.
“Dengan pendekatan ini, kami ingin membentuk budaya berlalu lintas yang lebih aman, tertib, dan manusiawi di Kediri,” pungkas AKP Jata.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman
(TribunMataraman.com)
Layanan Samsat Katang Ngasem Sementara Dipindah ke Samsat Pare Kediri, Imbas Kerusuhan |
![]() |
---|
Kapolres Kediri Ingatkan Pelajar SMA Tidak Mudah Terprovokasi Aksi Anarkis |
![]() |
---|
Ratusan Warga Antre SKCK di Polres Kediri Pasca Pengumuman PPPK Paruh Waktu |
![]() |
---|
Sebanyak 500 Anak Yatim Meriahkan Maulid Nabi dan HUT Polwan di Polres Kediri |
![]() |
---|
Bupati Kediri Mas Dhito Buka Opsi Ngantor di Kecamatan Pasca Kerusuhan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.