SPMB Kabupaten Madiun

Baru Dapat 1 Murid D.ari SPMB 2025, Guru SDN Wayut 01 Kabupaten Madiun Harap-Harap Cemas

Para guru SDN 01 Wayut, Kabupaten Madiun resah karena dari SPMB 2025, baru mendapatkan 1 murid.

|
Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/febrianto ramadani
SEPI - Guru SDN Wayut 01 Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, sedang menunggu di salah satu kelas menanti kedatangan calon wali murid yang akan mendaftar di SPMB, Senin pagi (16/6/2025). SDN Wayut 01 baru mendapatkan 1 murid baru jelang tahun ajaran baru 

TRIBUNMATARAMAN.COM | MADIUN - Para guru SDN Wayut 01, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, tengah mengharapkan siswa siswi baru pada tahun ajaran 2025/2026.

Berbeda dengan sekolah lain,  jumlah pendaftar yang tercatat pada Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) SDN Wayut 01, masih jauh dari kata memuaskan.

Kepala SDN Wayut 01, Sri Hartatik mengungkapkan, saat ini cuma ada 1 anak usia 6 tahun yang berminat untuk mendaftar.

Baca juga: Pendaftaran SPMB Jatim 2025 Dimulai Hari ini, Ketahui Syarat dan Ketentuannya Berikut

Kesempatan itu lantas dimanfaatkan untuk melakukan pendekatan kepada wali murid.

“Kebetulan kakeknya masih sekitar sekolah, sedangkan orang tuanya itu beda desa,” ungkap Sri,ditemui di kantornya, Senin (16/6/2025).

Keinginan Sri Hartatik tidaklah muluk muluk. Selama SPMB dibuka, bisa mendapatkan 10 murid baru saja adalah sebuah pencapaian yang luar biasa.

“Sekolah kami dari kelas 1 sampai kelas 6 juga tidak memenuhi pagu, bahkan cenderung sangat kecil. Rata rata per kelas paling tinggi hanya 5 murid,” tuturnya.

Berbagai upaya sudah dilakukan demi menarik minat orang tua, supaya mau mendaftarkan putra putrinya di sekolah tersebut.

“Sosialisasi berupa pemasangan banner dengan harapan bisa dibaca masyarakat atau desa yang ada di sekitar, untuk memahami bahwa kami membutuhkan atau menerima siswa baru,” jelasnya.

Sri Hartatik juga menambahkan, upaya berikutnya adalah selalu berkomunikasi dengan guru PAUD dan TK yang ada di desa setempat. 

“Kami pantau kelulusannya berapa, kami adakan sosialisasi biar mau jadi murid di sekolah kami. Terus kerja sama juga dengan kader Posyandu yang ada di desa, guna mengetahui data anak usia yang masuk ke sekolah dasar,” imbuhnya.

“Kami juga berhubungan dengan guru-guru yang sudah purna alumni SD dengan harapan untuk memberikan pendekatan secara riil kepada orang tua siswa, supaya berminat masuk di sekolah kami,” sambung Sri Hartatik.

Dia tetap optimistis dan berpikir positif, melalui upaya yang dilakukan semaksimal mungkin, akan dapat membuahkan hasil terbaik, ditengah persaingan antar lembaga.

“Walaupun untuk TK yang dekat dengan SDN Wayut 01 itu hanya satu, demikian juga dengan Paud, tapi kebanyakan Paud di sini tidak langsung menuju ke TK, itu yang menjadi kesulitan kami,” katanya.

Di satu sisi, lanjut Sri Hartatik, tanggapan masyarakat terhadap SDN Wayut 01 sudah baik, tapi keinginan orang tua menjadi kendala hingga menyebabkan kesulitan untuk diajak masuk SDN Wayut 01.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved