Berita Terbaru Kabupaten Kediri
Dapur Umum di Blimbing Mojo Kediri Sediakan 100 Porsi Sehari untuk Korban Bencana Banjir dan Longsor
Dapur umum yang didirikan di Desa Blimbing, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri untuk korban banjir dan tanah longsor sediakan 100 porsi.
Penulis: Isya Anshori | Editor: faridmukarrom
TRIBUNMATARAMAN.COM |KEDIRI - Dapur umum yang didirikan di Desa Blimbing, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, menjadi andalan utama bagi warga terdampak banjir dan tanah longsor. Setiap hari, dapur ini menyediakan hingga 100 porsi makanan untuk warga yang masih kesulitan memenuhi kebutuhan pokok harian akibat bencana.
Dapur umum ini dikelola oleh BPBD Kabupaten Kediri bersama para relawan dan dibuka sejak awal masa tanggap darurat. Makanan dimasak tiga kali sehari, dengan jadwal pembagian pada pukul 06.00 WIB, 12.00 WIB, dan 17.00 WIB.
"Hari ini kita fokus memasak untuk warga Desa Blimbing. Sebelumnya juga melayani Desa Pamongan dan Petungroto, tapi sekarang karena kondisinya sudah mulai membaik di dua desa itu, prioritas saat ini untuk Blimbing," kata Wakil Bupati Kediri, Dewi Mariya Ulfa usai meninjau dapur umum, Rabu (21/5/2025).
Baca juga: Jadi Cabor Baru, Softball dan Baseball di Kabupaten Kediri Bidik Medali Perak Porprov Jatim 2025
Mbak Dewi sapaan akrabnya menyebut, jika warga dari Pamongan dan Petungroto masih membutuhkan bantuan makanan, mereka tetap diperbolehkan mengambil dari dapur umum Blimbing. Bahkan jika dibutuhkan, dapur umum tambahan bisa didirikan di desa lain.
Logistik dan bahan makanan sejauh ini masih mencukupi. Berbagai bantuan terus mengalir, termasuk dari komunitas yang menyumbangkan sayur-sayuran segar. Proses distribusi juga dibantu ibu-ibu Posyandu yang membagi bahan makanan ke warga terdampak.
"Untuk lauk hari ini tadi dilihat ada masak telur ayam dan berbagai sayuran. Bahan baku tersedia cukup, dan sudah kami atur jadwal memasak agar tepat waktu," bebernya.
Mbak Dewi memastikan dengan adanya dapur umum ini, warga di Kecamatan Mojo yang terdampak banjir dan tanah longsor tidak akan kelaparan.
"Kami pastikan warga tidak kelaparan," ucapnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Kediri, Stefanus Djoko Sukrisno menambahkan bahwa jumlah warga terdampak banjir dan tanah longsor di Desa Blimbing kini bertambah menjadi enam orang. Sementara rumah yang rusak akibat banjir hanya dua unit, milik Mbah Tekat dan Pak Joko.
Djoko juga menegaskan bahwa kondisi geografis wilayah turut memperparah dampak bencana. Struktur tanah aluvial yang mudah longsor dan tanaman yang tidak berakar kuat seperti tebu dan cengkeh menjadi pemicu terjadinya longsor di Desa Pamongan.
"Kami harap warga ke depan bisa lebih sadar terhadap risiko bencana dan menjaga lingkungan sekitarnya. Seperti penataan permukiman dan jenis tanaman yang ditanam di lereng perbukitan agar bisa mencegah adanya potensi bencana saat hujan deras datang," pungkasnya.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman
(tribunmataraman.com)
Hangatnya Cangkrukan Kapolres Kediri Bersama Puluhan Lansia GUSDURian Pare |
![]() |
---|
Pembangunan Jalan Menuju Stadion Gelora Daha Jayati Kediri Capai 17 Persen |
![]() |
---|
DPRD dan Pemkab Kediri Sahkan 3 Perda Baru: Tirta Bhirawa, Adminduk, hingga Kawasan Tanpa Rokok |
![]() |
---|
Remaja di Kediri Terjaring Balap Liar, Orang Tua hingga Guru Didatangkan Beri Pembinaan |
![]() |
---|
Pria di Kediri Ditemukan Tewas di Kebun Tebu Usai Mengeluh Sesak Napas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.