Ibadah Haji 2025

Dua Kloter Calon Jemaah Haji Kabupaten Kediri Diberangkatkan Ke Asrama Haji Sukolilo Surabaya

Dua kelompok terbang (kloter) calon jamaah haji asal Kabupaten Kediri diberangkatkan menuju Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Rabu subuh

Penulis: Isya Anshori | Editor: eben haezer
dok. humas pemkab kediri
BERANGKAT HAJI - Rombongan calon jamaah haji kabupaten Kediri kloter 45 dan 46 jelang berangkat ke asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Rabu (14/5/2025). 

TRIBUNMATARAMAN.COM | KEDIRI - Dua kelompok terbang (kloter) calon jamaah haji asal Kabupaten Kediri diberangkatkan menuju Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Rabu (14/5/2025) usai salat subuh.

Pemberangkatan kloter 45 dan 46 ini dilepas langsung oleh Wakil Bupati Kediri, Dewi Maria Ulfa dari halaman Kantor Pemkab Kediri.

Sebanyak 182 calon jemaah haji tergabung dalam dua kloter tersebut, dengan rincian 123 orang dalam kloter 45 dan 59 orang di kloter 46.

Para jemaah diberangkatkan menggunakan armada bus dengan pengawalan petugas dari Kemenag dan Satpol PP.

Wakil Bupati Kediri atau yang akrab disapa Mbak Dewi menyampaikan pesan kepada seluruh jemaah untuk senantiasa menjaga kesehatan dan fokus pada pelaksanaan ibadah.

Dia juga meminta para jemaah untuk tetap bersyukur, meski ada perubahan sistem yang menyebabkan sejumlah jemaah terpisah dari rombongan semula.

"Perubahan kebijakan dari pemerintah Arab Saudi memang membuat penyesuaian pada penyusunan kloter. Tapi yang terpenting adalah kita tetap diberi kesempatan untuk berangkat menunaikan ibadah haji. Jangan larut dalam kekecewaan," katanya.

Perubahan yang dimaksud adalah kebijakan baru terkait Syarikah, yakni perusahaan resmi yang ditunjuk pemerintah Arab Saudi untuk mengelola layanan jemaah, mulai dari transportasi, akomodasi, hingga konsumsi.

Imbas dari kebijakan ini, penyusunan kloter harus menyesuaikan dengan kesamaan syarikah, bukan lagi berdasarkan data awal pra-manifest dari Kemenag daerah.

Mbak Dewi berharap agar seluruh jemaah bisa menjalankan ibadah dengan khusyuk dan kembali ke Tanah Air dalam keadaan sehat dan menjadi haji yang mabrur. 

"Ini adalah momen yang sangat dinanti oleh umat Islam di seluruh dunia. Jaga kekompakan, kesehatan, dan laksanakan semua rukun dengan sebaik-baiknya," pesannya.

Salah satu jemaah, Ali Maksum (55) asal Desa/Kecamatan Badas mengungkapkan bahwa kebijakan tersebut menyebabkan tujuh orang dari desanya harus berangkat di kloter berbeda dan dijadwalkan menyusul pada 26 Mei mendatang. 

"Kami seharusnya berangkat bersama, tapi sekarang harus terpisah. Saya tetap bersyukur bisa berangkat bersama istri. Mudah-mudahan ibadah kami di sana berjalan lancar," harapnya.

Sementara itu, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kemenag Kabupaten Kediri, Tontowi Jauhari, menjelaskan bahwa pemisahan ini tidak bisa dihindari karena penempatan jemaah di Arab Saudi akan berdasarkan syarikah masing-masing. 

"Bisa jadi suami dan istri, orang tua dan anak, akan berada di hotel berbeda. Mereka tetap bisa bertemu, tetapi masuk dalam rombongan yang berbeda," jelasnya.

Sebelumnya, kloter 5 dan 6 telah lebih dulu diberangkatkan langsung oleh Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana. Dengan begitu, seluruh jemaah dari Kabupaten Kediri kini tersebar di tujuh kloter berbeda menuju Tanah Suci pada 2 Mei 2025 lalu. 

(Isya Anshori/TribunMataraman.com)

editor: eben haezer
 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved