Universitas Muhammadiyah Surabaya

UM Surabaya Lantik 136 Pejabat Struktural, Rektor Mundakir Berikan Tiga Target Utama

Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya melantik 136 pejabat struktural baru dalam sebuah pelantikan yang digelar di gedung At Tauhid Tower.

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/sulvi sofiana
PELANTIKAN STRUKTURAL : 136 pejabat struktural Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya resmi dilantik pada Selasa (21/4/2025) di gedung At Tauhid Tower. Pelantikan ini meliputi posisi dekan, wakil dekan, direktur, wakil direktur pascasarjana, kepala biro, kepala lembaga, kepala UPT, kaprodi, dan sekprodi. 

TRIBUNMATARAMAN.COM | SURABAYA - Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya melantik 136 pejabat struktural baru dalam sebuah pelantikan yang digelar di gedung At Tauhid Tower, Selasa (21/4/2025).

Pelantikan ini meliputi sejumlah posisi ponting, termasuk dekan, wakil dekan, direktur, wakil direktur pascasarjana, kepala biro, kepala lembaga, kepala UPT, kaprodi, dan sekprodi.

Acara tersebut juga dihadiri oleh Wakil Ketua Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah, Prof. Achmad Jainuri, Ketua Badan Pembina Harian UM Surabaya, Dr. HM. Sulthon Amien, MM, serta Wakil Ketua PWM Jawa Timur, Ir. Tamhid Masyudi, MT.

Rektor UM Surabaya, Mundakir, menekankan bahwa pelantikan ini bukan hanya seremoni semata, tetapi juga awal dari tanggung jawab besar.

“Pelantikan bukan sekadar kemuliaan personal. Ini adalah amanah besar yang harus dijalankan dengan komitmen dan profesionalisme tinggi,” ujarnya, Selasa (22/4/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Mundakir mengungkapkan tiga target strategis utama periode kepemimpinan ini. Pertama, peningkatan jumlah mahasiswa baru hingga 3.000 orang per tahun. 

“Kita ingin UM Surabaya menjadi pilihan utama calon mahasiswa, bukan hanya di Jawa Timur tapi juga nasional dan bahkan internasional,” tegasnya.

Baca juga: Hari Jadi ke-1088, Pemkab Nganjuk Bangun Budaya untuk Anak dengan Membaca Lewat Beragam Lomba

Kedua, ia menekankan pentingnya meningkatkan budaya mutu menuju akreditasi internasional.

“Akreditasi internasional bukan hanya simbol, tapi bukti nyata bahwa kita mampu bersaing secara global,” ujarnya. 

Ia juga menegaskan, bahwa seluruh dosen wajib memiliki jabatan fungsional dalam dua tahun ke depan.

Ketiga, evaluasi kinerja struktural secara berkala. Meski masa jabatan tertera empat tahun dalam SK, evaluasi akan dilakukan setiap dua tahun. 

“Jika dalam dua tahun tidak menunjukkan performa yang baik, maka akan ada pergantian. Ini penting agar kita selalu menjaga kinerja yang terukur dan profesional,” tandasnya.

Sebagai bagian dari inovasi manajerial, seluruh pejabat diminta menulis target capaian lima tahun melalui Aplikasi Kinerja Strategis Institusi (AKSI). 

Capaian tersebut ditampilkan melalui videotron dalam bentuk simbol pohon, merepresentasikan pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan.

“Seperti halnya pohon yang terus tumbuh ke atas, capaian kinerja universitas diharapkan terus berkembang secara berkelanjutan, memberikan manfaat, dan menjadi naungan bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan kemanusiaan,” tambah Mundakir.

Ia juga berharap seluruh pejabat memahami dan menjalankan dokumen Rencana Strategis dan Inovasi (Renstra Renov) sebagai pedoman kerja bersama.

“Inovasi penulisan capaian target berbasis digital ini memungkinkan manajemen kampus untuk memantau secara real-time capaian program kerja masing-masing unit,” pungkasnya.

(Sulvi Sofiana/tribunmataraman.com)

editor: Eka Silviana (int)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved