Berita Terbaru Kota Blitar

Produksi Pabrik Tahu di Kota Blitar Menurun Dampak Harga Kedelai Naik

Produksi pabrik tahu di Kota Blitar menurun akibat naiknya harga kedelai, Rabu (16/4/25).

Penulis: Samsul Hadi | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/Samsul Hadi
PRODUKSI TAHU TURUN - Pekerja sedang memproduksi tahu di pabrik tahu Kelurahan Pakunden, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, Rabu (16/4/2025). Produksi tahu turun dampak kenaikan harga kedelai. 

TRIBUNMATARAMAN.COM | BLITAR - Produksi pabrik tahu di Kota Blitar menurun akibat naiknya harga kedelai.

Saat ini, harga kedelai di Kota Blitar mencapai Rp 10.200 per kilogram. 

Sepekan lalu, harga kedelai masih kisaran Rp 9.700 per kilogram. 

Seperti yang dialami salah satu pabrik tahu di Kelurahan Pakunden, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar. 

Produksi pabrik tahu di Kelurahan Pakunden ini menurun akibat naiknya harga kedelai. 

Pekerja pabrik tahu, Delon Saputra (28) mengatakan, biasanya produksi tahu bisa mencapai 80 sampai 90 kali masakan per hari, dan atu masakan rata-rata membutuhkan 17 kilogram kedelai.

Berarti dalam sehari, pabrik membutuhkan 1,4 ton kedelai untuk memproduksi tahu.

Namun, sekarang, pabrik tahu rata-rata hanya memproduksi tahu sebanyak 60 kali masakan atau membutuhkan 1 ton kedelai. 

Baca juga: Pemkab Blitar Siapkan 44 Desa untuk Pembentukan Koperasi Merah Putih Tahun Ini

"Karena harga kedelai naik, dampaknya produksi tahu ikut turun. Sekarang sehari rata-rata produksinya 60 masakan, biasanya sampai 80-90 masakan," kata Delon, Rabu (16/4/2025). 

Delon mengatakan bahwa, harga kedelai terus naik belakangan ini.

Sepekan lalu, harga kedelai masih kisaran Rp 9.700 per kilogram.

Sekarang, harga kedelai sudah tembus Rp 10.200 per kilogram. 

"Harga kedelai terus naik, tiap hari naiknya Rp 100 per kilogram," katanya. 

Menurutnya, meski harga kedelai naik, harga jual tahu tetap tidak naik. Harga jual tahu antara Rp 1.000 sampai Rp 2.500 per potong. 

"Pedagang belum berani menaikkan harga jual tahu. Karena kondisi pasar sepi. Untuk menyiasati, ukuran tahu diperkecil," katanya. 

Delon tidak tahu pasti penyebab harga kedelai naik. Dia memperkirakan harga kedelai naik, akibat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga naik. 

"Harga kedelai ikut kurs dolar AS. Karena barangnya impor dari luar negeri. Kalau dolar naik, harga kedelai ikut naik," pungkasnya.

 

(Samsul Hadi/tribunmataraman.com)

Editor: Firdausy Fajarina (int)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved