Berita Terbaru Kabupaten Trenggalek
Imbas Efisiensi Ala Prabowo, Anggaran Arak-arakan Lebaran Ketupat Durenan Trenggalek Ditiadakan
Imbas efisiensi Prabowo Arak-arakan tumpeng dalam rangka perayaan Lebaran Ketupat di Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek tahun ini ditiadakan.
Penulis: Sofyan Arif Chandra | Editor: faridmukarrom
TRIBUNMATARAMAN.COM | TRENGGALEK - Arak-arakan tumpeng dalam rangka perayaan Lebaran Ketupat di Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek tahun ini ditiadakan.
Hal ini karena anggaran yang biasanya digunakan untuk acara tahunan tersebut terdampak efisiensi.
Kepala Desa Durenan, Imam Syafi'i mengatakan keputusan tersebut telah dimusyawarahkan bersama terutama dengan kepanitiaan perayaan lebaran ketupat.
"Dengan pertimbangan adanya efisiensi anggaran dan ekonomi masyarakat yang lesu maka perayaan arak-arakan lebaran ketupat ditiadakan," kata Kepala Desa Durenan, Imam Syafi'i, Minggu (6/4/2025).
Baca juga: Membludak! Libur Lebaran Warga Padati Wisata Alam Gosari di Ujungpangkah Gresik
Walaupun arak-arakan ditiadakan, Imam memastikan tradisi silaturahmi ke tokoh agama di pondok pesantren dan juga sanak saudara tetap berjalan.
Untuk itu, tidak adanya arak-arakan lebaran ketupat sebenarnya tidak menjadi masalah besar karena tradisi utama dari lebaran ketupat adalah silaturahmi tersebut.
"Sebenarnya kan silaturahmi warga ke ndalem (rumah) kiai, gus-gus pondok pesantren itu yang menjadi kegiatan sakralnya," tambahnya.
Begitu juga tradisi ketupat gratis di rumah - rumah warga tetap disediakan berdasarkan kemampuan masing-masing warga.
Namun biasanya di rumah tokoh masyarakat dan tokoh agama akan disediakan lebih banyak. Seperti Syafii sendiri menyediakan lebih kurang 250 porsi.
"kalau ndalemnya pondok ya lebih banyak lagi karena tamunya semakin banyak," tambahnya.
Lebih lanjut, Syafi,'i menceritakan arak-arakan tumpeng ketupat raksasa sudah berlangsung sejak tahun 2009 silam. Hanya sempat terhenti karena Covid 19, setelah itu tu diadakan kembali sampai 2024.
"Nah 2025 karena kondisi ekonomi kita seperti ini. Sehingga panitia menyimpulkan ditiadakan," ucapnya.
Sementara itu, seorang warga Kecamatan Durenan, Jazuli mengaku tidak keberatan dengan ditiadakannya arak-arakan tumpeng lebaran ketupat.
Menurutnya arak-arakan tersebut hanya pelengkap agar lebaran ketupat semakin meriah.
"Yang lebih utama adalah kita tetap bisa sowan bersilaturahmi ke ndalem (rumah) ulama dan kiai," pungkasnya.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman
(tribunmataraman.com)
Nelayan Hilang di Perairan Munjungan Trenggalek, Perahu Ditemukan Terdampar Tanpa Pemilik |
![]() |
---|
Peras Kepala Desa, Tiga Orang Mengaku Wartawan di Trenggalek Divonis Penjara |
![]() |
---|
Wagub Jatim Emil Dardak Salurkan Bansos Rp 4,2 Miliar untuk Masyarakat Trenggalek |
![]() |
---|
SMA 1 Kampak Trenggalek Disidak Wakil Ketua DPRD Jatim, Tindaklanjuti Demo Siswa soal Iuran |
![]() |
---|
Tak Ada Lagi Honorer, Bupati Mas Ipin Lantik 1.329 PPPK Kabupaten Trenggalek |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.