Bullying Siswi SMP Blitar

Tangani Kasus Bullying Siswi SMP di Srengat Blitar, Polisi Jadwalkan Pemeriksaan Terduga Pelaku

Polres Blitar Kota akan memeriksa terduka pelaku bullying terhadap siswi SMP di Srengat, Kabupaten Blitar.

Penulis: Samsul Hadi | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/samsul hadi
KORBAN BULLYING: Korban bullying ditemani orang tuanya saat melapor di Unit PPA Satreskrim Polres Blitar Kota, Sabtu (8/3/2025). Rekaman video aksi bullying yang dialami korban viral di media sosial. 

TRIBUNMATARAMAN.COM I BLITAR - Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Blitar Kota masih mendalami kasus bullying yang dilakukan sesama siswi SMP di wilayah Srengat, Kabupaten Blitar.

Unit PPA Satreskrim Polres Blitar Kota menjadwalkan pemeriksaan sejumlah saksi termasuk terduga pelaku bullying.

Kasat Reskrim Polres Blitar Kota, AKP Sukamto mengatakan akan melakukan pemeriksaan kepada korban dan pelapor pada besok Rabu (12/3/2025).

Baca juga: Viral Video Aksi Bullying Siswi SMP Blitar, Polsek Sanankulon Polres Blitar Kota Gercep Turun Tangan

Polisi juga menjadwalkan pemeriksaan terhadap dua saksi, yaitu, warga yang sempat mengetahui peristiwa bullying dan pemilik warung yang menjadi lokasi pertama aksi bullying.

"Kalau pemeriksaan terhadap terduga pelaku rencananya dilakukan pada Kamis," kata Sukamto, Selasa (11/3/2025).

Dikatakan Sukamto, polisi sudah menggali banyak keterangan baik dari korban maupun saksi-saksi.

Namun, penggalian keterangan itu masih berupa pengumpulan barang bukti dan keterangan (pulbaket), belum resmi dituangkan dalam berita acara pemeriksaan (BAP).

"Makanya, sekarang kami jadwalkan pemeriksaan kepada sejumlah pihak. Kami juga hati-hati dalam penanganan, karena kasus ini melibatkan anak-anak. Penanganannya harus mempertimbangkan psikis anak," ujarnya.

Terpisah, Kepala UPT Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kabupaten Blitar, Dwi Andi Prakasa mengatakan juga melakukan pendampingan psikologis kepada korban.

Menurutnya, pasca terjadi bullying, korban butuh pemulihan mental untuk menghindari aksi bullying berikutnya.

"Di sekolah pastinya sudah ramai membicarakan kasus ini. Untuk itu, kami kuatkan mental korban agar bisa masuk sekolah lagi," katanya.

Dwi menjelaskan, kasus bullying sering terjadi karena ikut-ikutan trend. Biasanya, mereka kalau bisa menghajar temannya dan menang, merasa mendominasi.

"Selama ini, kami terus memberikan edukasi untuk pencegahan terjadinya kasus bullying terutama di lingkungan sekolah," ujarnya.

Kronologi

Seperti diketahui, rekaman video aksi bullying sejumlah perempuan terhadap satu perempuan yang diduga temannya sendiri viral di media sosial, Sabtu (8/3/2025).

Setelah dilakukan penyelidikan oleh polisi, aksi bullying itu berada di Desa Kalipucung, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, masuk wilayah hukum Polres Blitar Kota.

Aksi bullying terjadi pada 27 Februari 2025. Kronologi kasus bullying bermula ketika korban didatangi empat gadis teman sekolahnya di rumahnya di Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar.

Korban dijemput di rumahnya kemudian diajak keluar oleh para pelaku. Sampai di jalan sepi, korban diajak berhenti dan ditanyai oleh para pelaku.

Korban sempat ditendang dan dipukul oleh pelaku. Para pelaku sebagian warga Sanankulon dan sebagian warga Srengat.

Korban dan para pelaku merupakan teman satu sekolah di salah satu SMP di wilayah Srengat.

(samsul hadi/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved