Preview Persib vs Persebaya: David da Silva Punya Kesan Tersendiri Tiap Main di Surabaya

TRIBUNMATARAMAN.COM | SURABAYA - Pertandingan Persebaya vs Persib Bandung akan digelar di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Sabtu (1/3/2025) malam.

Bagi David da Silva, Striker Persib Bandung, bermain di Surabaya selalu mengandung kesan tersendiri. Sebab, pemain Asal Brazil tersebut memulai karir sepakbola di Indonesia bersama Persebaya Surabaya. 

David da Silva memperkuat Persebaya musim 2017/2018.

Baca juga: Jadwal dan Analisis Pertandingan Liga 1 Persebaya vs Persib Bandung, Laga Berat Untuk Bajul Ijo

Dia sempat hengkang ke kompetisi Korea Selatan. Namun di musim 2018/2019, David kembali ke Persebaya.

Musim 2019/2020 David sebenarnya tetap membela Persebaya. Namun kompetisi yang baru berjalan 2 pekan dihentikan karena pandemi Covid.

David da Silva tampil produktif saat memperkuat Persebaya, menjadi idola Bonek dan Bonita.

Musim selanjutnya, 2020/2021 David hijrah ke kompetisi Malaysia selama semusim.

Lalu di Kompetisi 2021/2022 membela Persib Bandung hingga saat ini.

"Ini (Surabaya) selalu menjadi rumah kedua saya. Saya senang kembali, karena mereka menghormati saya," kata David da Silva.

Namun, pada laga pekan ke-25 Liga 1 2024/2025 ini, David da Silva akan bersikap profesional. Berusaha maksimal untuk menampilkan permainan terbaiknya agar Persib menang.

Kemenangan dibutuhkan Persib untuk menjaga jarak dengan pesaing terdekatnya di klasemen sementara.

Persib memuncaki klasemen dengan koleksi 51 poin. Selisih 8 poin dengan Dewa United yang ada di peringkat dua. Persebaya ada di posisi tiga dengan bekal 40 poin.

"Saya senang berada di sini (Surabaya), saya harap bisa kembali dengan membawa pulang tiga poin. Itu yang terpenting dan saya senang," pungkas striker 35 tahun tersebut.

Persib memiliki peluang bisa membawa pulang poin. Pertemuan pertama menang 2-0 dari Persebaya. Persebaya saat ini sedang dalam situasi sulit, tim berjuluk Bajol Ijo itu baru saja menelan kekalahan 2-0 dari Dewa United. Persib lima laga terakhir tidak pernah kalah.

 (khairul amin/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer.