Demo Indonesia Gelap

BREAKING NEWS - Mahasiswa di Kediri Gelar Demo Indonesia Gelap di Tengah Kepungan Hujan Deras

Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam aksi Indonesia Gelap tetap bertahan di depan Gedung DPRD Kabupaten Kediri meski diguyur hujan deras.

Penulis: Isya Anshori | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/isya anshori
TETAP BERTAHAN - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam aksi Indonesia Gelap tetap bertahan di depan Gedung DPRD Kabupaten Kediri meski diguyur hujan deras, Senin (24/2/2025) sore. Aksi jilid kedua ini merupakan lanjutan agar mencabut Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 yang menurut mereka merugikan sektor pendidikan dan kesehatan. 

TRIBUNMATARAMAN.COM | KEDIRI - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam aksi Indonesia Gelap tetap bertahan di depan Gedung DPRD Kabupaten Kediri meski diguyur hujan deras, Senin (24/2/2025) sore.

Aksi jilid kedua ini merupakan lanjutan dari demonstrasi yang sebelumnya digelar pada Jumat (21/2/2025), meskipun kali ini jumlah peserta berkurang menjadi sekitar 50 orang. 

Kendati demikian, derasnya hujan tidak menyurutkan semangat para demonstran untuk berorasi dan menyampaikan tuntutan mereka.

Massa mendesak DPRD Kabupaten Kediri agar menyampaikan aspirasi mereka ke DPR RI terkait Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025, yang menurut mereka merugikan sektor pendidikan dan kesehatan. Mereka juga meminta agar kebijakan tersebut dicabut atau dibatalkan. 

"Jalan membatalkan Inpres itu ada dua, dicabut DPR RI atau melalui revolusi," teriak salah satu orator di tengah hujan deras.

Dalam aksi ini, Ketua DPRD Kabupaten Kediri Murdi Hantoro, didampingi Wakil Ketua DPRD Sentot Djamaluddin dan Ketut Gutomo beserta beberapa ketua komisi di DPRD Kabupaten Kediri menemui langsung para demonstran.

 Turut hadir pula Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto beserta puluhan personel kepolisian dan petugas Satpol PP yang berjaga di depan pagar gedung.

Meskipun telah ditemui di luar gedung, massa aksi tetap menuntut adanya diskusi terbuka dengan seluruh peserta aksi.

Namun, Ketua DPRD Kabupaten Kediri Murdi Hantoro menawarkan agar diskusi dilakukan di dalam gedung dengan perwakilan mahasiswa, yang kemudian ditolak oleh peserta aksi. Mereka bersikeras agar seluruh massa aksi dapat ikut serta dalam pertemuan tersebut.

"Kalau tidak bisa masuk, kami tetap di sini untuk berdiskusi dan menyampaikan tuntutan kami," ujar salah satu orator.

Murdi Hantoro pun akhirnya kembali masuk ke dalam gedung. Dia menyatakan bahwa pihaknya telah berupaya memfasilitasi pertemuan dengan mahasiswa, namun tetap menghormati keputusan mereka untuk tetap berunjuk rasa di luar.

"Kami sangat mengapresiasi semangat dan tuntutan para mahasiswa. Demokrasi harus ditegakkan, dan kami siap menampung aspirasi mereka. Namun, perlu diingat bahwa keputusan terkait Inpres ini berada di tingkat pusat, yaitu DPR RI," jelas Murdi.

Dia juga menambahkan bahwa pihaknya akan menyampaikan aspirasi mahasiswa ke tingkat yang lebih tinggi dan berharap kebijakan yang diambil nantinya dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Kabupaten Kediri secara keseluruhan.

Massa aksi akhirnya membubarkan diri pada pukul 16.40 WIB dengan menyanyikan darah juang dan lagu kemerdekaan lainnya. 

(isya anshori/tribunmataraman.com)

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved