Sosok Ni'matur Rosidah, Mahasiswa Berprestasi UIN SATU Tulungagung Kejar Beasiswa S2 Luar Negeri

TRIBUNMATARAMAN.COM | TULUNGAGUNG - Prestasi tidak datang dengan sendirinya, tetapi harus diusahakan dan dikejar. 

Seperti halnya yang dilakukan oleh Ni'matur Rosidah, seorang putri daerah Trenggalek yang berasal dari kecamatan Karangan. 

Ni’matur Rosidah (21), perempuan yang akrab di panggil Rosi ini, merupakan salah satu mahasiswa berprestasi dari program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (UIN SATU Tulungagung). 

Rosi telah mengukir banyak pencapaian di tingkat nasional. 

Pada tahun 2024, ia berhasil menjadi juara 1 dalam Lomba English Speech yang diadakan oleh Formasik UIN SATU Tulungagung. 

Sebelumnya, pada tahun 2023, Rosi meraih juara 1 dalam Lomba Podcast Kategori Umum Tingkat Nasional yang diadakan oleh UNESA X TVRI. 

Lalu ia juga berhasil menjadi Pemenang Kategori Favorit Putri Duta Kampus UIN SATU Tulungagung. 

Sebelumnya, pada tahun 2022, Ni’matur menjadi juara 2, dalam ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, UIN SATU Tulungagung dan juara 3 dalam Lomba Seni Bicara Cegah Stunting Tingkat Nasional yang diadakan oleh Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (BKKBN).

Selain berhasil meraih prestasi, Rosi juga penerima Beasiswa Bank Indonesia.

Saat ini Rosi juga bergabung pada agensi MC, sehingga ia sekarang juga menjalani profesi menjadi MC dan Moderator.  

Kompetisi

Rosi menceritakan pengalamannya saat mengikuti ajang pemilihan mahasiswa berprestasi di program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Ketika pertama kali mendapat informasi tentang ajang tersebut dari kampus, setiap kelas diminta untuk mengirimkan satu mahasiswa sebagai delegasi.

Namun, saat giliran kelasnya diminta memilih perwakilan, tak satu pun teman sekelasnya merasa mampu untuk maju.

Dengan penuh keyakinan dan percaya diri, Rosi akhirnya memberanikan diri untuk mengajukan diri sebagai wakil kelasnya.

 “Karena tidak ada yang merasa bisa, saya maju dengan penuh keyakinan membawa nama baik kelas. Dengan berbagai tes yang diikuti, Alhamdulillah saya bisa menjadi runner-up,” ungkapnya.

Bagi Rosi, kesibukan dalam berkompetisi justru menjadi cara mengisi waktu luang dengan hal positif.

Ia juga menyebutkan bahwa berbagai ajang ini dapat memperluas relasinya dengan banyak pihak, meningkatkan kepercayaan diri, dan berguna untuk mengembangkan portofolionya.

Walaupun sempat merasa tertinggal karena menurutnya pencapaiannya kurang, pada akhirnya Rosi mampu menjadi salah satu mahasiswa yang berprestasi dalam berbagai bidang. 

Motivasi dan Dukungan Orang Terdekat

Motivasi terbesar Rosi berasal dari rasa syukur atas dukungan dari orang tua, keluarga dan orang-orang terdekatnya, termasuk pasangan yang diam-diam menjadi salah satu pendorong semangatnya.

“Support mereka penting sekali, sehingga mampu menjadi motivasi dan kepercayaan diri untuk saya,” ujarnya.

Selain itu ia juga menanamkan dalam diri motto hidupnya yakni "Percaya diri, Ikuti Kata Hati, dan Hargai karya sendiri." 

Motto tersebut harus ada dalam setiap langkahnya dan dia harus selalu menerapkan ketiga prinsip tersebut, sehingga dalam proses mencapai sesuatu bisa terasa lebih mudah dan ikhlas sehingga pantas untuk mendapatkan prestasi tersebut.

Dari dukungan dan motivasi yang selalu diberikan oleh orang-orang terdekatnya, Rosi, semakin bersemangat dalam mengejar cita-citanya melanjutkan pendidikan ke luar negeri dengan beasiswa S2.

Saat ini, ia sedang mempersiapkan diri dengan aktif mengikuti berbagai kegiatan, menambah pengalaman, dan terus mengembangkan kemampuan akademik maupun non-akademiknya.

(eka silviana/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer