Berita Terbaru Kabupaten Tulungagung
Rawat Inap Lebih Dari Dua Minggu, Handri Bersyukur Jadi Peserta JKN di Kabupaten Tulungagung
Rawat Inap Lebih Dari Dua Minggu, Handri Bersyukur Jadi Peserta JKN di Kabupaten Tulungagung
TRIBUNMATARAMAN.COM, TULUNGAGUNG - Warga Desa Gilang, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung bernama Handri Wiantoro (43) salah satu peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang telah merasakan manfaat layanan JKN di Fasilitas Kesehatan (Faskes). Pria ini pernah mengalami kondisi yang mengharuskan dia mendapat tindakan operasi dan merasa terbantu karena telah menjadi peserta JKN.
“Tahun 2023 saya waktu di kebun hidung saya kejatuhan buah dan banyak mengeluarkan darah, karena Puskesmas tidak dapat menangani saya langsung dirujuk ke rumah sakit. Tiba di Unit Gawat Darurat (UGD) rumah sakit langsung diperiksa dokter, penanganan sangat cepat. Mereka juga komunikatif ketika keluarga menanyakan kondisi saya, “ ujarnya, Rabu (11/12/2024).
Dari hasil pemeriksaan dan hasil rontgen, Handri dinyatakan harus menjalani tindakan operasi karena pada bagian hidungnya mengalami patah. Tidak harus menunggu lama jadwal operasi, dia mengatakan bahwa satu hari sejak masuk UGD dirinya langsung mendapat jadwal operasi. Bahkan dirinya tidak menyangka jika pelayanan Program JKN sangat bagus.
“Setelah hasil rontgen keluar, dokter langsung bilang besok saya operasi. Malam hari saya sudah disuruh puasa untuk persiapan operasi besok paginya. Saya fikir kalau akan lama menunggu jadwal operasi , ternyata bisa sangat cepat meski pakai JKN,” cerita Handri.
Handri mengatakan, jika tidak terdaftar sebagai peserta JKN, dia akan kesulitan finasial apalagi jika harus membayar biaya untuk operasinya tersebut. Baginya, JKN adalah salah satu penyelemat untuk pengobatannya karena tidak mengeluarkan biaya. Dia juga mengapresiasi layanan JKN yang setara, dia tidak mengalami diskriminasi layanan dari Faskes meskipun berobat menggunakan JKN.
“Untung sudah punya JKN, kalau tidak saya akan kesulitan membiaya pengobatan di rumah sakit apalagi saya operasi. Selama rawat inap, rumah sakit memberikan pelayanan yang sama buat saya maupun pasien lain yang tidak menggunakan JKN. Saya dilayani sama cepatnya juga dengan yang lain tidak ada dibedakan sama sekali, “ ucapnya.
Tidak hanya sekali saja Handri menjalani rawat inap, pada akhir tahun 2023 kembali dirinya rawat inap karena sakit demam berdarah. Keluarga langsung melarikan dirinya ke Puskesmas, karena kondisi lemah dan mata kuning dirinya dirujuk ke rumah sakit.
“Bulan November tahun 2023, saya mengalami panas, badan lemas, mata juga kuning dan air kencing berwarna kecoklatan. Di Puskemas diepriksa dokter, kemudian dirujuk ke rumah sakit. Sekali lagi saya harus rawat inap, karena hasil pemeriksaan laboratorium saya mengalami deman berdarah,“ tuturnya.
Akibat demam berdarah, dirinya rawat inap selama enam belas hari di rumah sakit. Setiap hari diperiksa oleh dokter dan dilakukan pemeriksaan laboratorium rutin untuk memantau kondisi hariannya. Handri merasakan sendiri, bahwa layanan JKN diberikan kepada pasien sesuai dengan kebutuhan medis yang memang dianjurkan oleh dokter penanggungjawab pasien.
“Enam Belas hari saya dirawat di rumah sakit. Selama itu, dokter selalu rutin memeriksa dan setiap hari cek darah. Saya merasa tenang dengan penanganan yang baik ini. Saya alami sendiri, rawat inap selama enam belas hari memang diberikan karena kondisi saya butuh perawatan. Banyak orang yang bilang, kalau pakai JKN rawat inap tiga hari dipulangkan itu tidak benar karena faktanya saya alami sendiri dirawat lebih dari dua minggu, kalau memang sudah sembuh pastinya dokter juga akan merekomendasikan untuk pulang,“ tegas Handri.
Diakhir perbincangan, Handri kembali memuji layanan digital BPJS Kesehatan. Dirinya sangat terbantu dengan adanya antrean online melalui Mobile JKN. Dengan antrean online, ketika akan berobat dirinya tidak perlu antre lama dan dapat melakukan pendaftaran antrean dari rumah, sehingga menghemat waktu.
“Antrean online dari Mobile JKN banyak manfaatnya. Sekarang kalau mau berobat tidak perlu datang terlalu awal hanya untuk ambil nomor antrean. Dari rumah saya sudah daftar online, dapat memperkirakan waktu kapan datang ke Faskes,“ tutupnya. (*)
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman
(TribunMataraman.com)
Ojol Tulungagung Belum Dapat Kepastian Bantuan Iuran PBJS Ketenagakerjaan Bersumber DBHCHT |
![]() |
---|
Ketahuan Angkut Kayu Jati Curian, Dua Warga Pucanglaban Tulungagung Ditangkap Polisi |
![]() |
---|
Makan Bergizi Gratis di SMAN 1 Kedungwaru Tulungagung Sudah Seminggu Berhenti, Diduga Ada Masalah? |
![]() |
---|
Tidak Ada Aksi Ojol Tulungagung Saat Marak Demo Besar, Berikut Alasannya |
![]() |
---|
Kepala BPKAD Bantah Keras Jalan di Perbaiki Usai Dikritik oleh Mbak Suci Taiwan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.