Kris Dayanti Petik Sayur dan Buah di Desa Mojorejo, Ajak Titi DJ dan Melly Goeslaw Datang ke Batu

TRIBUNMATARAMAN.COM | BATU - Calon Wali Kota Batu nomor urut 3, Kris Dayanti (KD) kembali turun ke masyarakat dalam masa kampanye Pilwali Batu 2024.

Kali ini KD terjun langsung ke kebun pertanian lokal Kampung Organik di Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Senin (28/10/2024).

Kedatangan perempuan asli kelahiran Ngaglik, Kota Batu dengan tujuan untuk melihat langsung proses budidaya tanaman organik yang dikelola oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Mukti Asih.

Tanaman-tanaman hijau segar seketika menyegarkan pandangan KD saat berkeliling.

Terlihat beraneka jenis sayur-mayur seperti selada, bayam dan kangkung yang tumbuh subur di lahan yang tertata rapi. Ada pula deretan pohon buah seperti mangga, jambu, dan pepaya yang menghasilkan buah-buah segar.

Tak hanya sekadar melihat-lihat, KD juga turut memetik hasil panen bersama para anggota KWT, diantaranya beberapa tangkai selada segar, kangkung dan buah mangga matang langsung dari pohonnya.

Bahkan KD juga mengajak rekan artis seperti Titi DJ dan Melly Goeslaw yang diketahui sedang menjalani program diet untuk datang ke Kota Batu agar bisa langsung memetik sayur dan buah segar hasil dari Desa Mojorejo.

“Yang hobi diet, Bu Titi DJ, Melly Goeslaw, semua yang bariatrik sistem yuk ke Kota Batu, kalian tinggal petik sayuran dan buah-buahan yang segar disini,” ucap Kris Dayanti, Senin (28/10/2024).

Aksi spontan ini tidak hanya memperlihatkan keakrabannya dengan para petani, tetapi juga menunjukkan dukungannya terhadap gerakan bertani organik yang dijalankan oleh masyarakat Desa Mojorejo.

“Kelompok Wanita Tani dari Mukti Asih Mojorejo Kota Batu sangat menginspirasi untuk pemanfaatan lahan dan juga potensi pengembangan tanaman dan sayuran organik yang sangat membanggakan di Kota Batu. Saya akan turut mendukung dan terus mengembangkan potensi kelompok Wanita Tani, agar memiliki skill yang sehebat bapak-bapak petani," jelasnya.

Perempuan berusia 49 tahun itu percaya usaha para ibu-ibu dalam memajukan pertanian organik adalah langkah penting untuk mengurangi ketergantungan pada produk yang tidak ramah lingkungan.

“Mudah-mudahan kami bisa saling bertukar informasi dan bertukar edukasi hingga mancanegara,” pungkasnya.

(dya ayu/tribunmataraman.com)

editor: intan nur azizah